SOLOPOS.COM - Ilustrasi investasi (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Pembangunan daerah Karanganyar menarik perhatian investor asal Korea Selatan.

Solopos.com, KARANGANYAR-Sebuah perusahaan dari Korea Selatan (Korsel) di bidang produksi energi listrik ramah lingkungan (tenaga surya) sedang menjajaki kemungkinan menanamkan modal di Bumi Intanpari.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bila tidak ada hambatan, perusahaan internasional tersebut akan menanamkan investasinya sekitar Rp500 miliar. Penjelasan tersebut disampaikan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, saat ditemui wartawan di Gedung DPRD setempat, Rabu (23/9/2015).

“Perwakilan perusahaan ini sudah bertemu saya untuk menjalin komunikasi atau kulonuwun,” kata dia.

Yuli, panggilan akrabnya, mengatakan investor tersebut mampu memproduksi listrik hingga 10.000 mega watt. Tapi investor membutuhkan komitmen PT PLN untuk mau membeli produksi listrik mereka. Menyikapi situasi tersebut, Yuli akan mengajukan izin kepada kementerian ESDM. Investor membutuhkan lahan untuk investasi seluas lebih kurang dua hektare. Ihwal lahan menurut Yuli tidak ada masalah.

Ada tiga opsi lokasi yang akan ditawarkan kepada investor yaitu dekat Bumi Perkemahan Delingan, Kecamatan Gondangrejo, dan Kecamatan Colomadu. Menurut Yuli masih banyak lahan potensial yang bisa ditawarkan kepada investor yang tertarik masuk ke Bumi Intanpari.

“Dalam waktu lima hingga 10 tahun perusahaan ini diperhitungkan sudah mencapai BEP [break event point]. Saat itu kita bisa mendapatkam sharing hingga 75 persen dari yang dibeli PLN dari perusahaan ini,” kata dia.

Setelah beroperasi selama 25 tahun, Yuli melanjutkan, lahan kembali menjadi milik Pemkab Karanganyar. Keberadaan pabrik produksi tenaga listrik ramah lingkungan menurut dia mempunyai dampak positif bagi dunia pendidikan dan wisata. Sebab perusahaan tersebut siap menerima program pelatihan, magang, dan penelitian.

“Tinggal PLN mau atau tidak membeli energi hasil produksi perusahaan ini. Kalau PLN siap, investor siap masuk dalam waktu dekat ini. Dari aspek Iptek keberadaan perusahaan ini sangat penting,” urai dia.

Terpisah, Ketua Komisi B DPRD Karanganyar, Tony Hatmoko menyambut baik rencana masuknya investor dari Korsel. Dia berharap perusahaan tersebut benar-benar menanamkan modalnya di Bumi Intanpari. Tujuannya untuk mendorong akselerasi pembangunan daerah melalui pendekatan investasi. Karanganyar menurut dia mesti membuka diri terhadap potensi investasi.

“Keterbatasan anggaran daerah membuat kedatangan investor sangat penting. Mereka kami harapkan bisa mendorong laju pembangunan ke arah lebih baik lagi,” tutur dia.

Politikus PKB tersebut mengatakan Pemkab mempunyai kewenangan untuk mengarahkan lokasi investasi para investor. Menilik kondisi saat ini, menurut Tony investasi perlu lebih diarahkan ke Kecamatan Gondangrejo.

Lahan yang kering membuat warga Gondangrejo tidak mempunyai banyak pilihan untuk mencari pendapatan. Keberadaan titik-titik investasi diharapkan menjadi solusi pekerjaan yang layak bagi masyarakat. Letak Gondangrejo yang berbatasan dengan Kota Solo dinilai menjadi sisi lebih wilayah tersebut.

Tapi Tony menilai Pemkan masih perlu mendorong laju investasi di Gondangrejo. Salah satunya dengan menyiapkan sarana prasarana dan indrastruktur pendukung investasi berupa jalan yang lebar dan halus. Tidak sampai di situ saja, Pemkab harus mendapatkan komitmen investor ihwal tenaga kerja dari warga setempat.

“Aspek sosial tenaga kerja harus jadi prioritas komitmen para investor,” sambung dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya