SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat)

Pembangunan Karanganyar, semua desa pada tahun depan bisa mendapat anggaran mencapai Rp2 miliar.

Solopos.com, KARANGANYAR — Anggaran untuk 162 desa di Kabupaten Karanganyar akan meningkat drastis pada tahun depan. Diperkirakan setiap desa bisa mendapat dana hingga Rp2 miliar yang meliputi dana desa dan alokasi dana desa.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Di sisi lain, dana desa tahap I 2017 untuk 162 desa di Karanganyar dicairkan awal Mei. Anggaran tahap I baru 60 persen dari keseluruhan dana yang dialokasikan.

Sedangkan pencairan 40 persen dana bisa dilakukan bila anggaran tahap I rampung dilaksanakan dan ada laporan pertanggungjawabannya. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermades) Karanganyar, Utomo Sidi Hidayat, menargetkan pelaporan SPj dana tahap I tuntas awal Juli 2017 sehingga bulan itu juga dana tahap II bisa dicairkan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Setelah pencairan tahap I, desa langsung pacu serapan dana. Insya Allah 1 Juli 2017 sudah SPj semua,” ujar dia ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (19/5/2017).

Utomo optimistis tidak ada kendala dalam pelaksanaan kegiatan yang menggunakan dana desa. Tahun lalu serapan dana desa di 162 desa mencapai 100 persen. “Nilai dananya di tahap I ini sekitar Rp75,4 miliar dari total Rp134 miliar,” kata dia.

Utomo menjelaskan nilai dana desa 2018 akan meningkat signifikan dibandingkan tahun ini. Tahun depan masing-masing desa bisa memperoleh dana desa hingga Rp1,4 miliar. Tahun ini dana desa baru Rp750 juta-Rp800 juta per desa.

Selain dana desa ada juga dana transfer berupa alokasi dan desa (ADD) dari Pemkab Karanganyar, bantuan keuangan (bankeu) desa, dan lain-lain pendapatan yang sah. “Insya Allah masing-masing desa bisa memperoleh Rp2 miliar tahun depan,” tutur dia.

Peningkatan signifikan dana desa yang berpengaruh terhadap anggaran desa membutuhkan kesiapan pemerintah desa dalam pengelolaannya. Anggaran sebesar itu perlu kemampuan administrasi, manajemen, dan pelaksanaan yang prima di desa.

Dengan manajemen yang baik, Utomo optimistis anggaran tersebut bisa membawa kemajuan desa dan peningkatan kesejahteraan warga. Salah satunya dengan mengalokasikannya untuk pemberdayaan masyarakat dan pembentukan BUM desa.

Utomo berharap 162 desa di Bumi Intanpari bisa mencontoh capaian BUM Des Ponggok, Klaten. Dalam sebulan pendapatan badan usaha tersebut memperoleh penghasilan hingga Rp120 juta. “Saya yakin 162 desa di Karanganyar juga bisa,” seru dia.

Terpisah, Kabag Administrasi Pembangunan Setda Karanganyar, Ali Ghufron, menjelaskan dana bankeu desa tahun ini sekitar Rp46 miliar. Anggaran sebesar itu naik signifikan dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar Rp42 miliar.

Tahun ini ada dua desa di Jumantono yang tidak mengajukan permohonan dana bankeu ke Pemkab. Ali tidak menampik kemungkinan peningkatan dana bankeu tahun depan. “Dana ini untuk pembangunan sarparas, infrastruktur desa,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya