Solopos.com JAKARTA — Pemerintah akan kembali menyaluran bantuan sosial (bansos), kali ini berupa beras. Ada 11.212 ton beras yang akan disalurkan pemerintah dalam waktu dekat.
Sasarannya adalah masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat PPKM Darurat di Jawa dan Bali.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menyampaikan bansos ini akan dilayani Kementerian Sosial. Untuk penyalurannya, TNI dan Polri juga ikut dilibatkan.
“Tidak boleh ada rakyat sampai kelaparan. Saya ulangi, tidak boleh ada rakyat sampai kelaparan. Itu perintah dan kami laksanakan,” kata Luhut dalam konferensi pers virtual yang dipantau di Jakarta, Kamis (15/7/2021).
Tiap keluarga sasaran akan menerima 10 kg beras paling lambat pekan kedua Juli. Jumlah masyarakat miskin yang terdapat di Jawa hingga Bali sebanyak 14,84 juta jiwa dengan target cakupan mencapai 30%.
Jumlah keluarga yang akan mendapatkan bantuan beras ada sebanyak 1,21 juta keluarga atau sekitar 4,4 juta jiwa. Kebutuhan beras mencapai 11.212 ton dengan biaya mencapai Rp117,7 miliar.
Pemerintah menargetkan penerima bantuan adalah pekerja harian dan informal. Terutama di daerah padat penduduk yang terkena dampak PPKM Darurat. Mereka seperti pedagang pasar, ojek daring, sopir angkutan umum, pedagang kaki lima, perdagang asongan, pemilik dan petugas warung makan, kuli bangunan atau kuli pelabuhan, pemulung, dan sebagainya.
Baca Juga: Jokowi Mulai Salurkan 300.000 Paket Obat Covid-19 Gratis, Distribusi Tanggung Jawab TNI
Kriteria penerima bantuan dapat ditentukan lebih lanjut sesuai situasi di lapangan. TNI-Polri akan mengatur distribusi bantuan supaya tidak menimbulkan kerumunan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
