SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meresmikan BSG di Desa Pegundungan, Kabupaten Banjarnegara (Sumber: jatengprov.go.id)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Sebagai upaya mewujudkan program Desa Mandiri Energi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) membuat instalasi gas rawa atau Biogenic Shallow Gas (BSG) di Desa Pegundungan, Kabupaten Banjarnegara.

Melalui unggahan video Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di laman Instagramnya @ganjar_pranowo, Kamis (19/8/2021), BSG  didapatkan dari sumur buatan yang digali sedalam 8 meter. Gas yang dihasilkan dialirkan ke rumah-rumah warga, saat ini baru sekitar 25 rumah warga yang dialiri gas tersebut

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemanfaatan gas ini membuat warga lebih hemat dan mandiri energi. Melalui video tersebut, Ganjar mengatakan bahwa pihaknya bersyukur atas anugerah Tuhan YME karena melalui tanah yang diinjak di Desa tersebut, ada sesuatu yang bisa dimanfaatkan oleh warga, yaitu gas.

Ekspedisi Mudik 2024
Ganjar terlihat berbincang dengan salah satu warga Desa Pegundungan yang menggunakan BSG
Ganjar terlihat berbincang dengan salah satu warga Desa Pegundungan yang menggunakan BSG (Sumber: Jatengprov.go.id)

Baca Juga : Tolong! Muka Tanah Pekalongan Turun Terus

Ganjar juga meminta warga untuk bisa mengelola alat-alat instalasi BSG ini dengan baik dan dirinya juga berharap desa ini bisa menjadi contoh untuk desa-desa lainnya. Ganjar juga berharap kedepannya juga bisa ditemukan sumber-sumber energi yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat, seperti pemanfaatan angin atau sinar matahari.

Meskipun demikian, masih ada sekitar 138 rumah yang belum teraliri BSG. Ganjar mengatakan setelah peresmian itu nanti dari Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah akan membantu pemasangan instalasi di 100 rumah. Ganjar juga mengatakan bahwa dengan adanya instalasi BSG ini, warga tidak perlu lagi menghaibiskan uang untuk beli elpiji karena sudah disediakan secara terpusat.

Melansir Suara.com, Ganjar juga meminta peta geologis daerah mana lagi yang ada sumber gas rawa. Di titik-titik yang terpetakan tersebut nanti akan dibuat sumur-sumur untuk cadangan BSG. Selain di Pegundungan, praktik pemanfaatan gas rawa juga sudah dilakukan di Grobogan dan Sragen. Untuk itu Ganjar berharap semakin banyak lagi tempat yang mengadopsi model serupa.

Baca Juga : Pemkab Purbalingga Perkuat Kolaborasi Penanganan Covid-19

Adapun sebelum dibuatkan separator oleh Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, masyarakat di Desa Pegundungan suah memanfaatkan gas rawa tersebut secara manual. Sementara untuk pembuatan sumur membutuhkan kedalam sampai 8 meter.

Kepala Desa Pegundungan, Murti, mengatakan pengelola separator BSG tersebut akan diserahkan kepada BUMDes. Masyarakat akan diminta iuran yang jauh lebih hemat sekitar 50 persen daripada membeli gas elpiji.

Salah satu warga Desa Pegundungan mengaku bahwa sebelumnya dirinya menggunakan kayu bakar untuk memasak makanan sehari-hari. Namun semenjak menggunakan gas elpiji, dirinya harus keluar dana lebih tapi semenjak menggunakan BSG ini, dirinya bisa lebih berhemat untuk penggunaan energi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya