SOLOPOS.COM - Pusat Kecamatan Colomadu (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

Pembangunan Karanganyar khususnya Colomadu dan Gondangrejo ditanggapi beragam oleh warga.

Solopos.com, KARANGANYAR-Rencana pengembangan Kecamatan Colomadu dan Gondangrejo, Karanganyar, menjadi kawasan industri ditanggapi beragam masyarakat setempat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagian masyarakat mendukung rencana tersebut, sebagian lain masih mempertanyakan kesiapan Pemkab mengantisipasi ekses negatif aktivitas pabrik industri.

Warga RT 005/RW 002 Gawanan, Colomadu, Ari Purnomo, sangat mendukung pengembangan kawasan industri di wilayahnya. Alasannya, wilayah Colomadu sangat strategis.

Ekspedisi Mudik 2024

“Secara geografis, Colomadu lebih dekat dengan Solo. Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat juga mendekati warga Solo. Letaknya yang sangat strategis di Soloraya, saya yakin Colomadu akan berkembang pesat jika dijadikan kawasan industri,” ujar dia.

Ari menuturkan sebagian besar warga Colomadu bekerja di Solo, dan beberapa industri di Sukoharjo dan Boyolali. Keberadaan pabrik-pabrik baru seiring pengembangan kawasan industri, diharapkan bisa menampung potensi tenaga kerja dari Colomadu.

Disinggung ancaman kian tergerusnya lahan pertanian, Ari mengakui hal itu. Tapi menurut dia selama ini sudah banyak saluran irigasi yang tak difungsikan alias mati. Penyebabnya pengeringan lahan pertanian, untuk dialihkan sebagai lahan perumahan.

“Tapi Pemkab harus memperketat Amdal, pengolahan limbah, dan izin HO. Tujuannya agar tidak merusak ekosistem dan lingkungan. Jadi, jangan mentang-mentang sebagai kawasan industri, prosedur dan persyaratan standarnya tak dipenuhi,” tambah dia.

Pendapat berbeda disampaikan Arief Setiadi, warga Desa Gawanan, Colomadu. Menurut dia pembangunan kawasan industri berpotensi membuat Colomadu semakin kumuh. Selama ini, menurut dia, kondisi lingkungan di Colomadu belum tertata dengan baik.

Dia mencontohkan fasilitas tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang belum memadai. “Kalau saya soroti dampak lingkungannya. Saat ini sebagian sarprasnya rusak. Kalau dipaksakan dikembangkan industri, jadinya akan seperti apa,” tutur dia.

Ketua Paguyuban Perumahan Graha Mitra Berseri (GMB), Wonorejo, Gondangrejo, Herman Harefa, menilai aspek psikologis masyarakat perlu dipertimbangkan Pemkab. Alasannya, perkembangan pesat Gondangrejo sebagai kawasan perumahan.

Dia mencontohkan tumbuhnya sejumlah perumahan baru di Wonorejo dan Plesungan. Dengan menjadikan Gondangrejo sebagai kawasan industri, pandangan masyarakat tentang kawasan perumahan yang nyaman dan ramah, bisa berubah.

“Dampak lingkungan akibat perkembangan industri sangat besar, utamanya terhadap kehidupan warga. Pemkab harus terjun langsung mensosialisasikan rencana pengembangan kawasan industri. Masyarakat harus dilibatkan, diajak berembuk,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya