SOLOPOS.COM - Kapolsek Jebres Kompol Juliana (kiri) menyosialisasikan cara membedakan uang palsu (upal) dan asli kepada warga korban upal di Jagalan, Jebres, Selasa (6/6/2017). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos).

Penipuan Solo, tiga warga yang menjual makanan dan es batu menjadi korban penipuan bermodus uang palsu.

Solopos.com, SOLO — Tiga warga Kampung Jagalan, Jagalan, Jebres, Solo, menjadi korban penipuan uang palsu (upal) oleh orang tidak dikenal, Senin (6/6/2017).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketiga warga tersebut yakni Prabowo, 59, warga Kampung Jagalan RT 001/RW 012, Jagalan, Jebres; Sri Pujansih, 40, warga Kampung Jagalan RT 002/RW 011, Jagalan, Jebres; dan Sony, 39, warga Kampung Jagalan RT 001/RW 013, Jagalan, Jebres.

Sri Pujansih mengatakan kejadian tersebut bermula saat warungnya didatangi orang tidak dikenal pukul 09.30 WIB untuk membeli sayur asam dan lauk tahu. Total belanja makanan di warung senilai Rp16.000.

Orang tidak dikenal tersebut membayar dengan menggunakan uang pecahan Rp100.000. “Saya memberikan uang kembalian Rp84.000 kepada orang itu. Namun, tiba-tiba orang itu keluar sebentar untuk mengambil sesuatu dengan menitipkan sayur asam dan lauk tahu di warung,” ujar Sri kepada wartawan di rumahnya, Selasa (6/6/2017).

Sri curiga setelah hampir dua jam orang itu tidak kembali ke warung. Setelah dicek uang Rp100.000 dari pembeli itu ternyata palsu. Ia tidak melaporkan kejadian tersebut ke polisi dengan alasan panik karena tidak punya modal lagi untuk berjualan.

“Saya terpaksa libur sehari tidak berjualan karena uang untuk belanja makanan ternyata palsu,” kata dia.

Ia mengaku bersyukur setelah Kapolsek Jebres Kompol Juliana mendatangi rumahnya untuk mengambil uang palsu tersebut dan ditukar dengan uang pecahan Rp100.000 asli. Uang palsu tersebut dibawa polisi untuk dijadikan barang bukti.

Korban lainnya, Prabowo, mengatakan pada pukul 17.35 WIB didatangi orang tidak dikenal untuk membeli es batu seharga Rp4.000. Orang itu membayar es batu dengan uang pecahan Rp100.000.

Orang tersebut pergi mengunakan sepeda motor matic setelah membeli es batu. “Saya baru menyadari uang pecahan Rp100.000 itu palsu setelah menyetorkan uang hasil penjualan ke perusahaan es batu balok di wilayah Jebres,” kata dia.

Ia mengaku trauma dengan kejadian tersebut. Agar kejadian serupa tidak terulang, ia membeli alat deteksi uang palsu yang dilenglapi lampu ultraviolet.

Kapolsek Jebres Kompol Juliana meminta warga mewaspadai peredaran upal. Tiga warga di Jagalan telah menjadi korban upal bisa menjadi pelajaran bagi warga lain. Warga kalau menerima uang pecahan besar untuk membeli barang yang nilainya kecil harus curiga.

“Kami sudah mengambil tiga upal milik warga untuk dijadikan barang bukti. Polsek Jebres menganti upal tersebut dengan uang asli,” kata dia.

Ia menambahkan peredaran upal biasanya semakin marak menjelang Lebaran. Sasaran pelaku upal adalah penjual makanan kecil di warung, pasar tradisional, dan pertokoan di perkampungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya