SOLOPOS.COM - Ilustrasi penipuan (JIBI/Solopos/Dok)

Penipuan Solo mencatut nama polisi kembali marak.

Solopos.com, SOLO — Satuan Reserse kriminal (Satresrim) Polresta Solo kembali menerima laporan dari warga terkait kasus penipuan mencatut nama polisi. Polisi mengimbau kepada warga agar segera mengecek hal itu ke Polresta Solo jika menerima telepon yang mencatut nama polisi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kasatreskrim Polresta Solo Kompol Agus Puryadi, mengatakan Satreskrim pada Juli sampai awal Agus menerima sekitar belasan laporan kasus penipuan yang mencatut nama polisi.

Modus pelaku adalah menghubungi korban dengan memberi tahu kalau salah satu anggota keluarganya sedang terjerat masalah hukum. Agar kasus tersebut bisa ditutup harus menyetorkan sejumlah uang tunai.

“Kami mengimbau kepada warga yang menerima telepon mencatut nama polisi langsung mengkonfirmasi Polresta Solo,” ujar Agus kepada wartawan di Mapolresta Solo, Senin (7/8/2017).

Menurut Agus kasus penipuan terbaru terjadi pada Minggu (6/8) dengan korbannya adalah perusahaan pembuatan makaroni CV DSS, Nusukan, Banjarsari. (Baca: Pekerja Pabrik Makaroni Tewas Tergiling Mesin)

Di perusahaan tersebut baru saja terjadi kecelakaan kerja dengan meninggalnya seorang karyawan, Saputro Inukerti, 24, warga Dukuh Grasan RT 001 /RW 005, Desa Kismoyoso, Ngempak, Boyolali.

“Pelaku penipuan mengaku sebagai Kasatreskrim Polresta Solo menghubungi pemilik CV DSS. Pelaku meminta uang belasan juta rupiah untuk menutup kasusnya. Saya tegaskan orang yang menghubungi itu bukan dirinya,” kata dia.

Agus menjelaskan setiap ada kasus kecelakaan kerja muncul di media pelaku langsung menghubungi pemiliknya. Pelaku mencatut nama polisi untuk memudahkan aksinya.

Beruntung pemilik CV DSS datang ke Mapolresta Solo untuk memastikan kebenaran orang tidak dikenal itu sehingga tidak sampai menjadi korban penipuan.

“Kami menilai warga sudah mulai kritis dan tidak percaya dengan kasus penipuan yang mencatut nama polisi,” kata dia.

Kapolresta Solo AKBP Ribut Hari Wibowo, mengatakan kasus penipuan yang mencatut nama polisi sempat meredup pada pertengahan tahun ini. Hal tersebut terjadi karena polisi sudah memasang spanduk berisikan waspada penipuan dengan berbagai modus di lima kecamatan.

“Kasus penipuan mencatut nama polisi kembali marak. Kami mengimbau warga waspada dan segera konfirmasi ke polisi jika ada kasus serupa,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya