Solopos.com, PURWODADI – Seorang perempuan meninggal tertabrak kereta api atau KA barang jurusan Surabaya, Pasar Turi – Jakarta, Pasar Senen di jalur rel kereta api masuk wilayah Karangjati – Gubug. Tepatnya di Desa Mojoagung, Kecamatan Karangrayung, Grobogan, Kamis (21/10/2021).
Sebelum tertabrak kereta api barang, diketahui oleh warga perempuan tersebut berjalan di rel dari arah timur. Menurut Kapolsek Karangrayung, AKP Sunaryanto, warga yang melihat ada perempuan berjalan di atas rel sempat memperingatkan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Karena dari arah timur melaju KA barang. Bahkan masinis kereta api barang, Sujud menurut Kapolsek Karangrayung, sudah membunyikan tanda atau semboyan 35. Namun peringatan tersebut tidak didengar atau dihiraukan korban.
Baca juga: Hii! Ada Jurig Torek di Bandung, Membuat Orang Tertabrak Kereta Api
Akibatnya perempuan tersebut tertabrak KA barang dari arah timur, Pasar Turi Surabaya yang melaju ke Pasar Senin, Jakarta. Korban meninggal di lokasi kejadian. Warga tidak mengenali korban, selain bukan warga sekitar juga tidak ditemukan identitas.
Jenazah korban akhirnya dievakuasi oleh petugas. Tim Inafis Polres Grobogan kemudian berhasil mengindetifikasi korban. Berdasar sidik jari diketahui korban diketahui bernama Suyatni, warga Wologito, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang
“Keluarga korban menolak dilakukan visum. Usai kejadian, jasad korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” jelas AKP Sunaryanto.
Adanya kejadian ini, Kapolsek mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sekitar rel kereta api karena sangat membahayakan diri.
Baca juga: Persipur Di Liga 3, Bupati Ingin Mengulang Kejayaan Laskar Petir
Sebelumnya, pada Selasa (19/10), terjadi seorang bocah laki-laki meninggal tertabrak KA di jalur rel antara Jambon – Gambringan, tepatnya di Desa Boloh, Kecamatan Toroh. Korban diduga hendak menyeberang.
Menanggapi kejadian ini, Manajer Humas KAI Daop IV Semarang Krisbiyantoro mengimbau kepada para masyarakat yang tinggal di dekat jalur kereta api. Agar berhati-hati terutama dalam mengawasi anak-anak.
“Kemudian, untuk para petani atau masyarakat yang sering menggunakan jalur kereta api sebagai jalur pintas tetap waspada,” ungkap Krisbiyantoro, saat dikonfirmasi wartawan.