SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang tenggelam. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI -- Seorang remaja asal Dukuh Wates Barat, Desa Bade, Kecamatan Klego, Boyolali, Andri Mustakim, 15, ditemukan mengapung tak bernyawa di Waduk Bade, Klego, Boyolali, Kamis (3/6/2021).

Andri diketahui pergi dari rumah sejak Selasa (2/6/2021). Kapolsek Klego AKP Kasminto mewakili Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond mengatakan pada Selasa sekira pukul 14.00 WIB, Andri meminta uang Rp5.000 kepada ayahnya, Sumarli, untuk membeli jajan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Dimakamkan Siang Ini, Begini Sosok Ketua DPRD Boyolali S Paryanto di Mata Kolega

Setelah diberi uang tersebut, Andri pergi dari rumah dengan berjalan kaki. “Kemarin [Selasa] anak ini minta uang kepada orang tuanya dan dikasih. Setelah itu ia pergi,” ujar Kasminto mengenai remaja Klego, Boyolali, yang ditemukan mengapung di Waduk Bade itu.

Namun hingga sore hari, Andri belum pulang. Bahkan hingga keesokan harinya atau Kamis, Andri belum menampakkan diri. Ayahnya yang resah kemudian melapor kepada ketua RT setempat perihal anaknya yang sampai saat itu belum pulang.

Baca Juga: Kabar Duka, Ketua DPRD Boyolali S Paryanto Meninggal Dunia

Selain melapor, Sumarli juga berusaha mencari anaknya ke Waduk Bade dan mendapati pakaian anaknya di tepi waduk. Sumarli mencoba mengamati permukaan air waduk tersebut. Saat itu lah ia melihat sesosok tubuh mengapung di air yang berjarak sekitar 30 meter dari bibir waduk.

Mengecek Menggunakan Getek

Sumarli pun berteriak minta tolong. Sementara itu, warga sekitar waduk yang mendengar teriakan itu langsung mendatangi Sumarli dan mencari tahu apa yang terjadi. Warga pun mendekati dan mengecek sesosok orang di waduk tersebut menggunakan getek.

Baca Juga: Pimpinan Perguruan Silat Banjarsari Solo Ditahan Polisi, Diduga Keroyok Pengunjung Kafe

Selanjutnya diketahui mayat di Waduk Bade, Boyolali, tersebut tak lain adalah remaja Klego yang saat itu sudah tidak bernyawa.

“Diperkirakan korban ini tenggelam. Tapi kami belum menemukan saksi yang melihat korban ini kapan masuk ke waduk, masuk ke air, atau tenggelam. Yang jelas saat ditemukan tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan,” imbuh Kapolsek.

Baca Juga: Polisi Buru Tersangka Lain Pengeroyokan Libatkan Pimpinan Perguruan Silat Banjarsari Solo

Setelah itu korban langsung dibawa ke rumah duka dan dimakamkan. Keluarga menolak dilakukannya autopsi jasad korban dan menerima peristiwa itu sebagai musibah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya