SOLOPOS.COM - Salah satu lahan di Desa Wiro, Kecamatan Bayat, Klaten, yang terserang wereng, Selasa (30/5/2017). (Cahyadi Kurniawan/JIBI/Solopos)

Pertanian Klaten, para petani di Desa Wiro, Bayat, merugi sekitar Rp1 miliar gara-gara wereng.

Solopos.com, KLATEN — Sedikitnya 50 hektare sawah di Desa Wiro, Kecamatan Bayat, Klaten, terkena serangan hama wereng cokelat. Total kerugian akibat serangan hama itu diperkirakan mencapai Rp1 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com, tanaman padi IR64 di areal persawahan dekat Kantor Desa Wiro tampak kerdil. Daun-daunnya menguning padahal baru berumur 40 hari. Seharusnya tanaman padi itu tumbuh hijau dengan ketinggian sekitar 50 cm.

Kepala Desa Wiro, Agus Riyadi, mengatakan ada 50 hektare sawah di wilayahnya yang terserang wereng. Penanganan dengan penyemprotan insektisida sudah dilakukan sekali menjelang Ramadan lalu dibantu petugas penyuluh lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klaten.

“Ini akan dilakukan penyemprotan kali kedua setelah menyiangi rumput. Seluruh sawah di Wiro terkena wereng,” kata Agus saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (30/5/2017).

Akibat serangan wereng, kerugian yang diderita petani mencapai Rp1 miliar. Jumlah itu dari total ongkos yang dikeluarkan untuk merawat tanaman mulai dari musim tanam hingga saat ini.

Petani rata-rata menghabiskan biaya Rp7 juta-Rp10 juta per hektare. “Saya sekarang sudah habis Rp20 juta per hektare dan enggak ada yang sehat. Jadi kalau ditotal kerugian mencapai Rp1 miliar,” ujar dia.

Agus mengimbau petani di wilayahnya agar mengatur pola tanam. Jika dalam setahun biasanya terjadi tiga kali panen padi, kali ini dikurangi menjadi dua kali panen. Jeda antarpanen padi diselingi palawija pada musim kemarau.

“Selain untuk memutus rantai pertumbuhan wereng, [pengaturan pola tanam] juga untuk pengendalian gulma dengan mengurangi penggunaan pupuk nitrogen berkadar tinggi,” beber Agus.

Terpisah, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Wiro, Sutarno, mengatakan ada lebih dari 120 petani di Desa Wiro yang sawahnya diserang wereng. Sebagian petani ada pula yang menanam ulang padi sawah mereka namun upaya itu tak membuahkan hasil.

“Ada sebagian ditanami ulang padi tapi juga kena wereng. Kalau bisa ada ganti rugi [dari Pemkab Klaten] untuk gagal panen,” kata Sutarno saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya