SOLOPOS.COM - Penerbang mengecek  kodisi pesawat tempur T-50i Golden Eagle dari Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi sebelum melaksanakan latihan terbang malam, Selasa (24/11/2015). (JIBI/Madiunpos.com/Istimewa-Penerangan Lanud Iswahjudi)

Pesawat Golden Eagle jatuh dan menewaskan penerbang dari Lanud Iswahjudi, Pilot Letkol (Pnb) Marda Sarjono dan Co Pilot Mayor (Pnb) Dwi Cahyadi.

Madiunpos.com, MAGETAN — Lanud Iswahjudi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur (Jatim), Minggu (20/12/2015) mulai siang, dijaga ketat Polisi Militer (POM) Angkatan Udara (AU) setelah peristiwa pesawat T-50i Golden Eagle jatuh di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Berdasarkan pengamatan Madiunpos.com di lokasi, sejumlah POM AU memasang badan di setiap akses masuk Lanud Idwahjudi. Mereka bahkan sempat melarang masuk wartawan yang hendak mencari informasi mengenai kecelakaan pesawat T-50i Golden Eagle.

Kecelakaan tersebut dikabarkan menewaskan penerbang dari Lanud Iswahjudi, Pilot Letkol (Pnb) Marda Sarjono dan Co Pilot Mayor (Pnb) Dwi Cahyadi. Saat kabar itu dimintakan konfirmasi, Kaur Penerangan Umum (Penum) Bagian Penerangan dan Perpusatakaan (Pentak) Lanud Iswahjudi, Mayor (Sus) Tamrin, membantah Lanud Iswahjudi melakukan penjagaan lebih ketat atau melarang wartawan masuk untuk mencari informasi mengenai kecelakaan pesawat T-501 Gobdel Eagle di acara Gebyar Dirgantara di Lanud Adi Sutjipto, DIY.

Menurut dia, Lanud Iswahjudi tidak sedang melakukan persiapan apa pun terkait penyambutan jenazah penerbang. “Ini 10 media sama [melaporkan keluhan larangan masuk Lanud Iswahjudi]. Saya barusan terus balik kanan [pulang] karena di Lanud belum ada kegiatan apa-apa. Jenazah masih di Jogya. Bukan [wartawan] tidak boleh masuk,” jelas Tamsir.

Penjagaan juga tampak dilakuan di Asrama TNI AU Lanud Iswajudi yang menjadi kompleks tempat tinggal Co Pilot Mayor (Pnb) Dwi Cahyadi. Meski demikian awak media massa tetap bisa mendatangi rumah duka.

Didampingi Istri
Pembantu rumah tangga Mayor (Pnb) Dwi Cahyono, Endang, mengatakan Mayor (Pnb) Dwi Cahyono berangkat pada Jumat (18/12/2015). Dia menyampaikan istri Mayor (Pnb) Dwi Cahyono, Dwi Wanito Ambarsari, juga ikut berangkat ke Yogyakarta.

“Bapak berangkat Jumat dari Lanud Iswahjudi. Ibu [istri, Dwi Cahyono] juga di Jogya untuk mendampingi bapak,” kata Endang kepada wartawan, Minggu. Mayor Pnb Dwi Cahyono meninggalkan dua anak yang masih berusia balita.

Sementara itu, rumah mertua Letkol Marda Sardjono yang berada di Jl. Bawono Manis V No. 3, Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jatim, sepi. Menurut sejumlah tetangganya, rumah tersebut tidak lagi dihuni setelah mertua Letkol Marda Sardjono tinggal di Jakarta.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya