SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesawat DHC-4A Caribou buatan Kanada (wikipedia)

Pesawat hilang di Papua ditemukan dalam kondisi hancur.

Solopos.com, JAKARTA – Pesawat kargo DHC4 Caribou PK-SWW milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Puncak, Papua, yang hilang kontak Senin (31/10/2016), ditemukan dalam kondisi hancur, Selasa (1/11/2016) pagi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pesawat yang hilang saat penerbangan dari Timika menuju Illaga, Puncak itu diduga menabrak gunung dan jatuh pada ketinggian sekitar 12.800 kaki di perbatasan antara Jila dan Ilaga.

Keempat awak pesawat yakni Kapten Fahmi Parhat, 56, dengan Copilot R. Fendy Ardianto, 38, Steven David Basari, 35, selaku EOB dsn Endri Baringin Sakti P., 40, selaku FOO tewas dalam kejadian itu.

Kepala Kantor SAR Timika Makhfud selaku koordinator misi pencarian pesawat DHC4 Caribou itu di Timika, Selasa, mengatakan pesawat nahas itu ditemukan oleh pesawat Trigana Air PK-YRF yang dipiloti Kapten Sormin pada Selasa pagi pukul 06.30 WIT. Pesawat nahas itu ditemukan jatuh pada posisi 04.06’48 bujur barat dan 137.38’88 bujur timur.

Lokasi ditemukannya pesawat tersebut sekitar 6 mil dari Ilaga dan 9 mil dari Jila. “Lokasi itu lebih dekat ke Ilaga dibandingkan ke Jila. Kondisi pesawat hancur,” kata Makhfud seperti dilansir Antara.

Sementara jasad keempat penumpang pesawat itu tengah dievakuasi. “Sudah ditemukan jasadnya,” ujar Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP/dulu Basarnas) Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo, yang diberitakan Detik, Selasa.

Menurut Soelistyo, tidak diketahui bagaimana keadaan jasad karena masih proses evakuasi. Jasar korban, lanjut dia, ditemukan di sebuah pegunungan di Ilaga. Jasad korban nantinya akan dibawa ke landasan di Distrik Jila, Kabupaten Mimika, Papua.

Waka Polres Mimika Kompol Era Adhinata di Mimika mengatakan Tim SAR kini sudah di lokasi dan sedang mempersiapkan evakuasi jenazah empat kru pesawat nahas itu.

“Mudah-mudahan cuaca mendukung sehingga proses evakuasi dilaksanakan hari ini,” katanya.

Sebagai informasi, pesawat tersebut mengangkut bahan bangunan berupa gorong-gorong dan mesin molen dengan total berat 3.130 kilogram. Sebelum hilang kontak, pesawat sempat melakukan kontak pertama dengan petugas bandara di Ilaga yang melaporkan jika posisinya sudah di Ilaga dan diperkirakan akan segera mendarat.

Selanjutnya selang beberapa menit, petugas bandara menghubungi pesawat itu namun tidak direspons. Petugas juga sudah meminta bantuan kepada pesawat yang melintas di area Ilaga namun tidak juga mendapatkan informasi.

Sebanyak 18 anggota tim SAR diterjunkan melakukan pencarian dibantu dengan satu unit helikopter milik PT Freeport Indonesia dan 2 Trigana Air Service.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya