SOLOPOS.COM - Pesawat latih Super Tucano (wikipedia.org)

Pesawat jatuh di Malang adalah Super Tucano milik TNI AU.

Solopos.com, MALANG — Peristiwa pesawat jatuh kembali terjadi. Kali ini Super Tucano milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) jatuh di permukiman warga di Jl. LA Adisucipto, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (10/2/2016).

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Pesawat Super Tucano diawaki pilot Mayor Pnb Ify Safaatillah dan teknisi Saiful itu jatuh sekitar pukul 10.15 WIB. Pesawat jatuh di Malang merupakan buatan Brasil yang diperkenalkan tahun 2003. Selain Indonesia dan Brasil, pesawat itu juga digunakan Chile, Kolombia, dan Republik Dominika.

Super Tucano merupakan sebuah pesawat latih bermesin turboprop sayap rendah atau low wing berkemampuan Counter Insurgency atau pesawat serang antigerilya buatan Embraer Defense System, Brasil.

Super Tucano merupakan pengembangan dari EMB-312 Tucano yang telah terjual 650 unit untuk 15 negara dengan Brasil sebagai pemakai utama memiliki 130 unit. Penyempurnaan yang dilakukan dari pesawat sebelumnya meliputi sistem avionik, sistem persenjataan, dan sistem komunikasi data.

Sejak diperkenalkan dan dipakai AU Brasil pada tahun 2004, Super Tucano terbukti berhasil melakukan misi penjagaan perbatasan di kawasan Amazon yang terkenal sangat rawan dengan aktivitas penyelundupan dan perdagangan narkotika. Berikut ini spesifikasi pesawat jatuh Super Tucano TNI AU buatan Brasil sebagaimana dikutip dari Wikipedia, Rabu.

-Kru: Satu percontohan pada versi kursi tunggal, satu pilot ditambah satu navigator atau  siswa pada versi double seat
-Panjang: 11,42 m
-Lebar sayap: 11,14 m
-Tinggi: 3,9 m
-Area sayap: 19,4 m²
-Berat kosong: 3.200 kg
-Berat maksimal saat lepas landas: 5.400 kg
-Mesin: 1 × Pratt & Whitney Canada PT6A-68C turboprop, 1.600 tenaga kuda (1,193 kW)

Kelebihan
-Kecepatan maksimum: 590 km/h (319 knots, 367 mph)
-Kexepatan rata-data : 148 km/h (80 knot, 92 mph
-Memerangi radius: 550 kilometer
-Ketahanan: 8 jam 40 menit
-Layanan langit-langit : 10.668 meter
-Tingkat panjat : 24 meter

Seperti dilansir Okezone, Rabu, selain sebagai pesawat latih, Super Tucano juga mampu dioperasikan sebagai pesawat patroli perbatasan dan counter-insurgency operations atau operasi penumpasan pemberontakan.

Ukurannya yang kecil sanggup mereduksi sinyal radar dan visual, dikombinasi dengan kecepatan yang tinggi dan lincah dalam bermanuver memberikan tingkat survivability cukup tinggi.Tingkat keamanannya juga bertambah berkat pelindung baja di sekitar kokpit dan critical systems redundancy.

Super Tucano juga memiliki dua senapan mesin yang berada di sayap kiri dan kanan, lima cantelan dengan komposisi masing-masing dua di sayap kiri dan kanan dan satu di badan pesawat dengan beban total 1.550 kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya