SOLOPOS.COM - Foto penampakan lokasi pesawat latih jatuh di Malang, Rabu (10/2/2016). (Twitter.com/@amaliarawr)

Pesawat jatuh di Malang sedikitnya menyebabkan tiga korban jiwa, yaitu pilot dan 2 warga sipil. Sedangan teknisi pesawat masih dicari.

Solopos.com, MALANG — Dipastikan tiga orang meninggal dunia akibat jatuhnya pesawat latih TNI AU jenis Super Tucano TT-3108 di Jl. LA Sucipto, Gg 12, Blimbing, Malang, dekat Lanud Abdurrahman Saleh, Rabu (10/2/2016). Ketiganya terdiri atas pilot dan dua warga sipil di rumah yang tertimpa pesawat tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu diungkpkan oleh Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Abdulrachman Saleh, Mayor Sus Hamdi Londong, yang dikonfirmasi oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Marsekal TNI Agus Supriatna.

Ekspedisi Mudik 2024

“Mayor Ivy Safaatillah, sudah meninggal di lokasi. Sedangkan teknisi Serma Saiful, hingga pukul 14.00 WIB belum ditemukan,” kata Sus Hamdi Londong saat dihubungi Metro TV, Rabu siang. Sedangkan untuk korban warga sipil, Sus mengaku belum mendapatkan konfirmasi tentang identitas mereka.

Selanjutnya, saat dimintai konfirmasi Metro TV secara live, Agus Supriatna, mengonfirmasi soal meninggalnya pilot Mayor Ivy Safaatillah dan teknisi Serma Saiful yang masih dalam pencarian. Dia juga mengonfirmasi dua warga sipil meninggal dunia di rumah yang tertimpa pesawat.

“Hal itu mengakibatkan satu rumah, di dalamnya ada 2 penghuni, ada yang bernama Erna Wahyuningtyas, 27, dan Nurcholis, 27. Erna meninggal, Nurcholis juga meninggal,” kata Agus Supriatna dalam wawancara via telepon, Rabu siang.

Korban sipil kini telah dievakuasi ke RS Saiful Anwar Malang. Sedangkan pencarian Saiful masih dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa kemungkinan. Pertama, Saiful mungkin telah keluar dengan kursi pelontar dan turun dengan parasut.

“Dari pengamatan dan informasi, entah pilot atau copilot sempat hijack, kami tidak bisa meyakinkan keduanya. Tapi ada parasut mengembang. Sementara kita masih cari, lokasi sekitar Karanglo, seputaran di situ dan lahan persawahan,” kata Londong.

Sedangkan kemungkinan kedua adalah Saiful tidak sempat keluar dari pesawat. Dugaan ini muncul karena saat ini tim evakuasi belum menemukan parasut dan kursi pelontar Saiful. Karena itulah pencarian juga dilakukan di lokasi jatuhnya pesawat yang menghunjam ke tanah.

“Ada dua [kemungkinan], yang pertama loncat dari pesawat, kita buktikan pilotnya Mayor Ivy [keluar], tapi payungnya terpisah. Payungnya ditemukan di Stasiun KA, tapi Ivy-nya ditemukan 8 km dari pesawat,” ujar Agus Supriatna.

Petugas kini masih menggali tanah untuk menemukan Saiful. “Masih kita selidiki, itu kecepatan berapa, terjadi karena apa,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya