SOLOPOS.COM - Rektor Universitas PGRI Madiun, Prof. Dr. H. Parji M.Pd (tiga dari kiri) berfoto dengan mahasiswa baru seusai pemakaian jas dalam rangka dimulainya PKKMB, Selasa (7/9/2021). (Istimewa)

Solopos.com, MADIUN — Universitas PGRI Madiun (Unipma) pada tahun akademik 2021/2022 menerima lebih dari 1.000 mahasiswa baru. Mereka berasal dari hampir seluruh wilayah Indonesia.

Sebelum mulai menjalani aktivitas belajar di kampus, mahasiswa baru tersebut dibekali dengan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) selama lima hari. Pembukaan PKKMB dilaksanakan Selasa (7/9/2021).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Selamat datang mahasiswa Universitas PGRI Madiun di mana pun kalian berada. Data mahasiswa baru berasal dari seluruh wilayah Indonesia. Ada yang dari Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Sumatra, Nusa Tenggara, DKI Jakarta, dan tentu Provinsi Jawa Timur yang mendominasi jumlah mahasiswa baru pada tahun ini. Saya ucapkan selamat datang dan bergabung di Universitas PGRI Madiun,” kata Rektor Universitas PGRI Madiun, Prof. Dr. H. Parji M.Pd, dalam sambutannya secara virtual.

Baca Juga: Kesiapan Unipma Mencetak Lulusan Berdaya Saing Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0

Universitas PGRI Madiun (Unipma)

Rektor Universitas PGRI Madiun, Prof. Dr. H. Parji M.Pd (tiga dari kiri) berfoto dengan mahasiswa baru seusai pemakaian jas dalam rangka dimulainya PKKMB, Selasa (7/9/2021). (Istimewa)Rektor menyampaikan PKKMB dilaksanakan dalam rangka untuk menyosialisasikan program-program penting kehidupan kampus. Hal ini bertujuan agar mahasiswa baru bisa berdaptasi di lingkungan kampus dengan cepat. Menurutnya, lingkungan belajar di kampus berbeda dibandingkan di SMA/SMK.

Pembelajaran di perguruan tinggi, kata dia, berbasis partisipasi dan tanggung jawab serta kemandirian.

PPKMB juga dalam rangka membekali mahasiswa baru supaya mereka memiliki wawasan yang cukup. Selain itu, dalam program itu mahasiswa juga akan dibekali dengan wawasan kebangsaan, penguatan karakter, dan anti-narkoba. Intinya, pihak kampus akan mempersiapkan mahasiswa yang punya karakter baik dan sarjana berkualitas.

“Melalui PPKMB ini, mahasiswa baru akan dibekali hal yang bersifat akademik maupun non-akademik. Termasuk kefakultasan dan tentu masalah-masalah ke-prodi-an. Sehingga mahasiswa baru ketika kuliah tidak ada kendala,” jelas Parji.

Baca Juga: Webinar Unipma: Pentingnya Persiapan Mental Jadi Guru di Daerah Tertinggal

Prestasi Unipma

Dia menegaskan saat ini Unipma menjadi perguruan tinggi yang berkembang cukup pesat. Hal itu dibuktikan dengan keberhasilan Unipma memenangkan 20 hibah kompetisi tingkat nasional pada tahun ini.

“Kita termasuk PTS [perguruan tinggi swasta] yang paling banyak mendapatkan hibah kompetisi tingkat nasional dari Kemendikbud Ristek,” jelasnya.

Prestasi-prestasi itu, kata dia, menunjukkan fakta Unipma sangat bisa diandalkan untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia. Termasuk kemahasiswaan, Unipma juga mengalami perkembangaan.

“Itu menjadi modal untuk menambah rasa percaya diri bagi mahasiswa baru. Dan itu penting untuk membangun masa depan mereka ke depan,” jelas rektor.

Baca Juga: Mahasiswa Universitas PGRI Madiun Sukses Bikin Sepeda Motor Listrik

Kampus Merdeka-Merdeka Belajar

Lebih lanjut, pada semester ini ada sekitar 400 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang mengambil kuliah di Unipma dalam program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Sebagian besar mahasiswa yang mengambil kuliah di Unipma justru dari perguruan tinggi negeri. Dia menyebut Universitas Negeri Makassar, Universitas Islam Riau, Universitas Negeri Yogyakarta, dan universitas lain.

“Dalam program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, setiap mahasiswa diberikan hak belajar di luar prodi, di luar kampusnya. Ada 20 SKS. Dan ternyata banyak yang memanfaatkan kuliah luar kampus, memilih Unipma,” jelasnya.

Selain itu, pada tahun ini juga ada 53 mahasiswa asing yang mengambil kuliah di Unipma. Mereka merupakan mahasiswa dari Malaysia dan Filipina.

Baca Juga: Gelar Webinar 8 Hari Beruntun dan Hadirkan 35 Doktor, Unipma Pecahkan Rekor Muri

Parji menyampaikan di masa pandemi Covid-19 ini, pembelajaran di Unipma dilaksanakan dengan sistem blended learning. Selain itu, Unipma juga sudah mempunyai sistem pembelajaran online snagat mapan yang disebut eLMA atau e-Learning UNIPMA.

“Dengan eLMA, itu bisa menampung proses belajar secara efektif,” kata dia.

Diharapkan pada semester ini pembelajaran di kampus Unipma bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka. Dimungkinkan pembelajaran tatap muka akan diprioritaskan untuk mahasiswa baru. Supaya mahasiswa baru tahu kampusnya. Tentu dengan protokol kesehatan ketat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya