SOLOPOS.COM - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo. (Antara/HO-Divisi Humas Polri)

Solopos.com, JAKARTA—Festival atau lomba seni mural Piala Kapolri 2021 akan diselenggarakan pada 30 Oktober 2021 di Lapangan Bhayangkara. Pendaftaran lomba yang merebutkan Piala Kapolri ini telah dibuka pada 27 September 2021 hingga 17 Oktober 2021 di tingkat polda dan 20 Oktober 2021 di Mabes Polri.

Selain diperbolehkan untuk memberikan kritik, Polri memberikan subtema: Peduli sesama pada masa pandemi Covid-19, bersama menjalankan protokol kesehatan, Indonesia sehat dan kuat, bebas dari Covid-19, dan bersama menjaga Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mempersilakan peserta lomba seni Bhayangkara Mural Festival 2021 membuat karya sesuai subtema dan mengkritik serta memberikan masukan kepada polisi.

Baca juga: Mural Rudy Cukur Rambut Gibran Muncul di Jebres Solo, Ini Maknanya

Lomba mural ini diselenggarakan untuk memberikan wadah kebebasan berekspresi bagi masyarakat.

“Dengan demikian, peserta lomba mural nanti boleh menghasilkan karya seni berupa kritikan ke Polri, baik itu positif maupun negatif, tidak ada masalah,” kata Sigit dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (20/10/2021) dikutip dari ANTARA.

Kompetisi ini merupakan yang pertama digelar Mabes Polri. Bhayangkara Mural Festival Piala Kapolri 2021 ini mengangkat tema Peran Generasi Muda untuk Berkreasi dalam Menyampaikan Informasi yang Positif pada Masa Pandemi Covid-19.

Mantan Kapolda Banten ini mempersilakan peserta lomba menuangkan segala bentuk ekspresi dan pandangan terhadap institusi Korps Bhayangkara.

Baca juga: Kapolri: Polisi Jahat Dipecat, Gak Pakai Lama!

Sigit menegaskan bahwa Polri bukanlah lembaga yang antikritik. Bahkan, jajarannya sangat menjunjung tinggi kebebasan berpendapat sebagaimana sistem demokrasi yang dianut oleh Indonesia.

Oleh karena itu, Sigit justru menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang telah menyampaikan kritik membangun kepada institusi Polri.

Menurut Sigit, kritik itu justru akan dijadikan bahan evaluasi agar Korps Bhayangkara ke depannya menjadi seperti apa yang diinginkan dan dicita-citakan oleh masyarakat Indonesia.

“Polri tidak akan pernah antikritik. Semua masukan yang sifatnya membangun akan kami tampung untuk menjadi bahan introspeksi agar menjadi makin baik ke depannya,” ujar jenderal bintang empat itu.

Baca juga: Mabes Polri Gelar Barang Bukti dan Tersangka Kasus Pinjol

Menurut mantan Kabareskrim Polri itu, semangat antikritik sudah digelorakan sejak dirinya mengusung konsep Presisi (Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan) di internal Polri. Gagasan itu lahir karena semangat perubahan yang lebih baik untuk institusi Polri.

“Semangat awal mengusung konsep Presisi untuk mewujudkan Polisi yang tegas namun tetap humanis masih terus berjalan hingga saat ini. Oleh karena itu, segala kritik dan masukan yang ada, akan dijadikan bahan evaluasi untuk Polri jauh lebih profesional dan baik lagi,” ujar Sigit.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya