SOLOPOS.COM - Logo dan maskor Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jabar 2016. (Jabarprov,go.id)

PON 2020 bakal dihelat di Papua.

Harianjogja.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi Papua mengakui cukup rumit untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang nantinya akan terlibat langsung dalam persiapan hingga pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Bumi Cendrawasih itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Paling rumit memang SDM. Kami akui ketersediaan SDM tidak setinggi di Jawa. Makanya kami harus mempersiapkan jauh-jauh dari,” kata Kadisorda Papua Yusuf Yambe Yabdi di sela Bimtek Menuju PON XX Papua di Hotel Century Senayan, Jakarta, Senin (20/6/2016).

Menurut dia, dengan sisa waktu yang ada, pihaknya bergerak cepat untuk bersiap diri dan salah satu upayanya adalah membawa sekitar 30 orang dari lingkungan Dinas Olahraga dan KONI Papua untuk menjalani bimbingan teknis di bawah arahan dari KONI Pusat.

Jumlah tersebut, kata dia, akan terus bertambah hingga 140 orang karena disesuaikan dengan jumlah bidang yang akan ditangani. Masing-masing bidang nantinya akan dimotori oleh 10 orang yang sebelumnya sudah menjalani pelatihan atau bisa dikatakan ahli dibidangnya.

“Dari bimtek ini akan diketahui siapa untuk pos mana. Setelah bimtek langsung ditetapkan. Misal Si A fokus di sekretariat, si B pegang masalah transportasi dan si C bidang kesehatan. Disini (bimtek) semua hal harus bisa dipahami semua peserta,” katanya menambahkan.
Pria yang juga menjadi Sekretaris Umum PB PON 2020 itu menjelaskan, pengetahuan yang didapat di bimtek ini akan diaplikasikan di lapangan. Apalagi, lokasi pertandingan PON 2020 dilakukan dibanyak tempat yaitu Jayapura, Biak, Wamena, Timika dan Merauke.

“Yang melakukan bimtek di Jakarta khusus untuk perwakilan Disorda dan KONI Papua. Selanjutnya, hasil bimtek akan diturunkan hingga tingkat kabupaten/kota yang menjadi tuan rumah PON 2020,” kata pria Sekretaris Umum KONI Papua itu.

Pelaksanaan PON 2020 dinilai cukup panjang, namun segala persiapan mulai dikebut sejak tahun ini. Bahkan, pembangunan infrastruktur sudah dilakukan seperti stadion atletik di Timika. Pembangunannya sendiri dilakukan oleh pihak swasta dalam hal ini PT Freeport.

Sementara itu Wakil Ketua Umum KONI Pusat Suwarno mengatakan, apa yang dilakukan oleh Papua juga dilakukan tuan rumah PON lainnya seperti Jawa Barat. Dengan persiapan dilakukan jauh lebih awal maka akan diketahui apa kendala maupun yang diinginkan Papua selaku tuan rumah.

“Materi yang diberikan tidak jauh beda dengan Jawa Barat yaitu bagaimana menentukan cabang olahraga, nomor yang dipertandingan hingga venues. Selain itu juga sekretariat, transportasi hingga bidang kesehatan,” katanya dihadapan peserta bimtek.

Dengan adanya bimtek ini, kata dia, semua pihak bisa memahami apa yang akan menjadi calon tugasnya. Apalagi untuk menjadi tuan rumah PON harus siap dengan tekanan termasuk desakan dari pengurus cabang olahraga agar cabang olahraganya bisa dipertandingkan dikejuaraan empat tahunan itu.

“Desakan itu yang harus diwaspadai. Yang jelas, untuk menentukan cabang olahraga maupun nomor yang dipertandingkan harus sesuai dengan kekuatan tuan rumah. Kemampuan tuan rumah akan diuji disini. Makanya harus dipersiapkan dengan baik termasuk infrastrukturnya,” kata Suwarno menegaskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya