SOLOPOS.COM - SMAN 4 Solo (Google Street View)

Solopos.com, SEMARANG -- Sejumlah SMAN di Solo, khususnya SMAN 4 Solo, kebanjiran calon siswa baru dengan surat keterangan domisili atau SKD dalam penerimaan peserta didik baru alias PPDB SMA/SMK negeri Jateng. SMAN 4 Solo menjadi sekolah negeri dengan jumlah SKD pendaftar terbanyak di Jawa Tengah.

Berbagai upaya dilakukan orang tua agar anaknya diterima di sekolah unggulan atau favorit pada PPDB online SMA/SMK negeri di Jateng 2020. Salah satu upaya itu adalah dengan menggunakan SKD agar si anak atau calon peserta didik diterima di sekolah yang diinginkan melalui jalur zonasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Jokowi Minta Jatim Tak Asal New Normal

Terbukti, hingga saat ini sudah ada sekitar 13.384 calon peserta didik baru yang mendaftar PPDB Jateng dengan menggunakan SKD. Uniknya, dari sekian banyak pendaftar yang menggunakan SKD, mayoritas membanjiri sekolah-sekolah favorit di Kota Solo termasuk SMAN 4 Solo.

Ekspedisi Mudik 2024

Bahkan dari total 593 SMA/SMK negeri di Jateng yang membuka PPDB, SMA Negeri 4 Solo menempati urutan teratas sebagai sekolah yang paling banyak menerima berkas SKD. Total ada 2.045 calon siswa yang mendaftar di SMAN 4 Solo, di mana 287 di antaranya mengajukan SKD.

Kota Madiun Bolehkan Pesta Pernikahan, Tamu Dilarang Dekati Pengantin

Sementara di urutan kedua ditempati SMAN 1 Solo dengan jumlah pendaftar 2.103 orang, dan 284 orang di antaranya menggunakan SKD. Jumlah tersebut hanya berselisih tiga berkas lebih sedikit daripada di SMAN 4 Solo yang paling banyak kebanjiran SKD dalam PPDB Jateng 2020.

Sementara SMA unggulan di luar Kota Solo yang paling banyak menerima pengajuan SKD adalah SMAN 3 Klaten, dengan 230 berkas. Namun, jumlah itu masih kalah banyak dengan SKD yang diterima beberapa SMA negeri di Solo seperti SMAN 5, SMAN 6, maupun SMAN 2 dan SMAN 3.

Covid-19 Mengancam, Angka Pernikahan di Kota Semarang Anjlok

Awas Jika Palsu

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Jumeri, tak menampik banyak sekolah favorit seperti SMAN di Solo yang kebanjiran berkas SKD. Hal itu dikarenakan SKD bisa menjadi syarat diterimanya pendaftar melalui jalur zonasi, selain kartu keluarga (KK).

SKD biasanya digunakan calon siswa yang berdomisili jauh atau di luar zonasi yang diinginkan. "Iya, ada upaya dari orang tua siswa menggunakan cara SKD agar anaknya diterima di sekolah yang diinginkan," tutur Jumeri.

Pengakuan Pengguna SKD Palsu PPDB Jateng: Kadesnya Saudara, Pak!

Menanggapi fenomena SMAN di Solo kebanjiran SKD, Jumeri memperingatkan kepada pendaftar agar tidak melakukan kecurangan pada PPDB online. Salah satunya dengan menggunakan SKD asli tapi palsu (aspal).

"Kalau ketahuan akan kita coret. Bahkan kita akan telusuri sampai kepala desanya. Pak Gubernur [Ganjar Pranowo] kemarin bahkan siap membawa kasus ini ke ranah hukum," kata Jumeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya