SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes Covid-19. (Reuters)

Solopos.com, SRAGEN—Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyatakan status Sragen berada pada zona oranye dan mendekati zona kuning setelah dua pekan melaksanakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

Selama sepekan terakhir ada tren penurunan kasus baru dengan rata-rata di angka 17 kasus baru per hari. Bupati menggelar rapat Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di aula Sukowati Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Senin (22/2/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rapat tersebut digelar untuk mengevaluasi pelaksanaan PPKM Mikro dan mengambil langkah kebijakan berikutnya. Yuni, sapaan Bupati, menyatakan PPKM Mikro kemungkinan besar akan diperpanjang dua pekan ke depan sampai 8 Maret 2021.

Baca Juga: Bupati Yuni Jadi Vaksinator Covid-19, Pejabat Pemkab Sragen Antre Disuntik

Kebijakan perpanjangan PPKM Mikro itu, jelas Bupati, masih menunggu Instruksi Gubernur. Dia mengatakan menurunnya angka kasus baru di Sragen itu tidak sekadar adanya PPKM Mikro tetapi juga menurunnya testing dan tracing yang dilakukan.

“Kami akan mengintensifkan testing dan memperluas cakupan tracing. Sekarang kami memiliki 8.625 antigen. Untuk mendukung testing dan tracing itu kami akan berbelanja 10.000 antigen untuk melakukan testing di 20 kecamatan. Kami sadar betul dengan peningkatan testing dan tracing itu otomatis akan berakibat pada peningkatan kasus baru,” ujar Yuni didampingi Wakil Bupati (Wabup) Dedy Endriyatno saat berbincang dengan Solopos.com di Ruang Kabag Umum Sekretariat Daerah (Setda) Sragen pada Senin sore.

Zona Hijau

Yuni menjelaskan Satgas Penanganan Covid-19 di Sragen tidak lagi memedulikan status zonasi Sragen apakah kembali ke merah atau yang lain tetapi yang penting pada perlindungan masyarakat dengan cara menggalakkan testing dan tracing.

Baca Juga: Keluarga Pelajar SMP Yang Meninggal Dihantam Bus Di Sukoharjo Dapat Santunan Rp50 Juta

Dia mengatakan kalau belakangan tracing hanya dilakukan pada keluarga inti yang terkonfirmasi positif Covid-19 maka ke depan diperluas pada lingkungan terdekat.

“Saya melihat semua desa juga sudah memenuhi instruksi untuk menyediakan 8% dari dana desa (DD) untuk penanganan Covid-19 di tingkat desa. Sekarang sudah banyak desa-desa yang masuk zona hijau,” katanya.

Baca Juga: Talut Jalan Di Bunder Sragen Yang Ambrol Diperbaiki Tahun Ini

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen dr. Hargiyanto menyampaikan jumlah penghuni tempat isolasi mandiri di Technopark tinggal 30 orang dari total kapasitas sebanyak 280 orang. Dia mengatakan data 30 orang itu tercatat pada Minggu (21/2/2021) malam.

Terpisah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam rapat virtual yang dilakukan secara langsung dengan Wabup Sragen Dedy Endriyatno di Command Center Sragen, Senin siang, menyampaikan PPKM masih tetap dilaksanakan dengan meningkatkan tracing dan menyelesaikan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan (nakes).

Gubernur menyebut adanya survei yang menemukan adanya kelompok tertentu belum mau divaksin. Untuk itu, Gubernur menyiapkan metode dengan melakukan vaksinasi di pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya