SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali M. Said Hidayat monitoring kegiatan vaksinasi covid-19 bagi remaja usia 12 tahun sampai 17 tahun di SMPN 2 Boyolali, Senin (9/8/2021). (istimewa/boyolali.go.id)

Solopos.com, BOYOLALI — Turunnya level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari level 4 ke level 3 disambut Pemkab Boyolali untuk mematangkan persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) siswa sekolah.

Sementara itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali mengatakan uji coba PTM baru akan dimulai kepada SMPN 1.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bupati Boyolali M. Said Hidayat mengatakan meskipun level 3 PPKM ini mengizinkan siswa belajar di sekolahan, namun ia meminta agar stakeholders tidak tergesa-gesa. Ia tetap meminta PTM dilakukan secara terbatas dan bertahap.

Baca Juga: Apakah Kaki Pengkor pada Bayi Bisa Disembuhkan?

“Setelah level PPKM ini turun kami meminta kepada jajaran kami untuk mempersiapkan aturan-aturannya baik untuk kegiatan di masyarakat maupun di sekolah untuk PTM. Tapi untuk PTM ini tetap dilakukan secara terbatas dan bertahap. Ini akan kami lagi,” ujarnya saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Boyolali, Selasa (31/8/2021).

Ia meminta PTM tetap dilakukan dengan sistem uji coba. Artinya, PTM hanya dilakukan di sekolah tertentu yang guru dan siswanya sudah mengikuti vaksinasi Covid-19. Selain itu, PTM juga dilakukan di sekolah yang berlokasi di wilayah Kecamatan Boyolali Kota.

“Persiapan dilakukan di seluruh sekolah. Tapi yang PTM siap dan sudah divaksinasi dulu, serta sekolah-sekolah yang berada di Kecamatan Kota [Boyolali]. Ini untuk meminimalisasi risiko persebaran Covid-19,” imbuhnya.

Jika pada uji coba ini tidak timbul masalah, maka PTM bisa dilanjutkan ke sekolah-sekolah lainnya. “Tapi saya pesan, semuanya tetap jaga protokol kesehatan [pencegahan Covid-19,” tegasnya.

Sementara itu, ditemui terpisah, Kepala SMPN 1 Boyolali Nurnaningsih mengatakan pihaknya siap menggelar PTM kapan pun akan diselenggarakan. “Prinsipnya kami sudah siap. Jadi kalau nanti ada perintah, kami tinggal menjalankan karena semua guru dan karyawan sudah divaksinasi, siswa juga siap,” ujar Nurnaningsih di ruang kerjanya.

Ia menambahkan, pihaknya juga siap menyosialisasikan PTM kepada orang tua melalui jaringan paguyuban. “Kalau besok [Rabu] PTM pun kami siap karena ada paguyuban orang tua yang memudahkan koordinasi. Terutama berkaitan dengan izin PTM siswa. Dan ketika ada orang tua yang tidak mengizinkan, maka sekolah tidak akan memaksa,” ujarnya.

Baca Juga: Piknik Yuk Lur! Objek Wisata Karimunjawa Dibuka Lagi

Nurnaningsih mengungkapkan, di sekolahnya saat ini 100 persen guru dan karyawan sejumlah 42 orang sudah divaksinasi. Sedangkan 819 siswa sudah selesai vaksinasi dosis kedua. Hanya 23 siswa yang belum divaksinasi karena saat itu sakit atau usianya masih di bawah 12 tahun.

“Teknisnya nanti kami menunggu petunjuk. Apakah sama seperti uji coba sebelumnya atau ada perubahan. Termasuk sistem sif dan pembatasan jumlah siswa di tiap-tiap kelas.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto memastikan PTM baru akan digelar di 1 sekolah, yakni SMPN 1 mulai 2 September 2021. “Uji coba PTM di SMPN 1 melibatkan seluruh siswa yang sehat dan mendapat izin orang tua. Berbeda dengan uji coba yang diadakan Disdikbud Provinsi Jawa Tengah beberapa waktu lalu yang melibatkan 100 siswa,” ujarnya melalui pesan singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya