SOLOPOS.COM - Momen Presiden Jokowi dan Presiden Erdogan di Turki dalam vlog yang diunggah di akun Presiden Joko Widodo, Jumat (7/7/2017). (Youtube)

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mempunyai sapaan akrab untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Erdogan disebut tak pernah menyebut Jokowi dengan “Presiden Jokowi” melainkan dengan “Saudaraku Jokowi”.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Presiden Erdogan itu ketika Menhan Prabowo menemui beliau, Menlu Ibu Retno menemui beliau selalu menanyakan kabar Presiden Jokowi. Tapi tidak pernah menanyakan ‘Bagaimana kabar Presiden Jokowi?’ Dia selalu menanyakan ‘Bagaimana kabar saudaraku Joko Widodo?’. Terlihat begitu dekatnya,” ungkap Duta Besar RI di Turki Lalu Muhammad Iqbal saat menggambarkan tentang kedekatan hubungan Indonesia dan Turki, seperti disadur Solopos.com dari Detikcom, Rabu (20/10/2021).

Muhammad Iqbal mengungkapkan hubungan Indonesia dengan Turki secara formal memang baru berjalan selama 71 tahun.

Tapi relasi kedua bangsa ini sebetulnya sudah terjalin sejak Abad XV.

Sangat Mesra

Khusus di era sekarang ini, kata dia, hubungan antara Presiden Jokowi dan Recep Tayyip Erdogan sangat mesra. Saking dekatnya, Presiden Erdogan punya sapaan khusus untuk Jokowi dengan “Saudaraku, Joko Widodo.”

Tak hanya antar-presiden, di tingkat menteri seperti Menlu Retno LP Marsudi juga sangat dekat dengan Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu.

Salah satu indikasinya, keduanya bisa saling berkomunikasi via telepon meski sudah larut malam.

“Keduanya telepon-teleponan pukul 12.00 malam waktu Turki dalam proses evakuasi WNI kita di Afganistan karena Turki adalah anggota NATO,” ujar Iqbal mencontohkan.

Baca Juga: Bek Turki Minta Maaf Seusai Timnya Kalah dari Wales di Hadapan Erdogan 

Karena kedekatan kedua negara, pemerintah Indonesia akan terus memberikan masukan kepada pemerintah Turki terkait kabar pemberian nama jalan di Jakarta yang menjadi kontroversi.

Seperti diketahui, saat tengah berlangsung polemik pemberian nama tokoh Turki di Jakarta ramai dibicarakan.

Pemerintah Turki telah mengubah nama Jalan Holland di depan gedung KBRI yang baru di Ankara menjadi Jalan Ahmet Sukarno.

Mengikuti tata karma diplomasi internasional yang lazim menerapkan asas resiprokal atau timbal balik, Turki kemungkinan akan menyampaikan nama Mustafa Kemal Ataturk sebagai nama jalan di Jakarta.

Baca Juga: Erdogan: Turki Tangkap Istri Baghdadi, Tapi Tak Koar-Koar Kayak AS 

Tapi belakangan kemungkinan itu menuai kontroversi. Ada pihak-pihak di Tanah Air yang mempersoalkan rekam jejak Ataturk.

Bapak Bangsa Turki itu disebut sekuler dan kebijakannya banyak merugikan Islam.

Iqbal mengatakan, karena kedua negara berangkat dari spirit yang sama, yakni membuatkan simbol kedekatan, Indonesia akan memberikan saran-saran terkait nama yang terbaik buat hubungan kedua negara.

“Kita tahu sensitivitas, kita paham sensitivitas yang ada di Indonesia,” ujar Iqbal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya