SOLOPOS.COM - Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono. (Istimewa)

Solopos.com, BANJARNEGARA – Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono menjadi buah bibir dengan sederet aksi menghebohkan yang dilakukannya hingga viral di media sosial.

Luhut Penjahit

Pria berusia 58 tahun itu belakangan viral karena ucapannya yang menyebut Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dengan sebutan Luhut Penjahit. Akibat salah ucap tersebut, dia pun meminta maaf dan mendapat teguran dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ganjar meminta para kepala daerah untuk menjaga tutur kata. Dia juga mengapresiasi tindakan Bupati Banjarnegara yang langsung menyampaikan permintaan maaf.

Baca juga: 

Peristiwa salah sebut nama itu terjadi saat Budhi menyampaikan pernyataan terkait penanganan virus Corona atau Covid-19. Video berdurasi 1 menit 17 detik itu diunggah oleh mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean di akun Twitter miliknya pada Senin (23/8/2021) pukul 06.08 WIB.

“Alhamdullah Banjarnegara dulu BOR 99 persen, turunlah PPKM Darurat. Saya baca aturannya sesuai saran Pak Presiden yang langsung ditindaklanjuti oleh Menteri Dalam Negeri. Dan dilaksanakan pada waktu itu rapat sama menteri siapa itu penjahit, yang orang Batak itu, ya pak penjahit. Dilaksanakan PPKM darurat sampai sekarang PPKM level 4, level 3 ternyata dengan adanya pembagian jaring pengaman sosial ini sangat efektif dan efisien,” ujar Budhi dalam potongan video tersebut seperti dikutip dari Detik.com, Minggu (29/8/2021).

Tak hanya sekali, Budhi juga beberapa kali menyebut Luhut sebagai ‘Menteri Penjahit’ dalam paparannya itu. Hal itu disampaikan Budhi saat menjelaskan kondisi BOR turun setelah adanya instruksi PPKM darurat.

Baca juga: Objek Wisata di Jateng Mulai Dibuka, Termasuk Karimunjawa

Gus Dur Picek

Setelah kontroversi itu mereda, kini sosok Bupati Banjarnegara itu kembali menjadi sorotan akibat ucapannya yang sempat menyebut almarhum Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur Picek. Ternyata, itu video lama. Tepatnya pada tahun 2019. Budhi sudah meminta maaf.

“Walaupun pak bupati itu katanya mengagumi Gus Dur dan tidak ada tujuan menghina. Mungkin tidak mewakili isi hati, tetapi yang disayangkan diksinya,” terang Ketua Ansor Banjarnegara Wakhid Jumali, Jumat (27/8/2021) malam.

Video pernyataan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono yang menyebut Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ‘picek’ pada tahun 2019 kembali ramai dan viral dibicarakan di media sosial. Pemuda Ansor Banjarnegara mengungkap pernyataan Budhi saat itu juga membuat warga NU prihatin.

Saat itu, pemuda Ansor menyampaikan pihaknya menyayangkan diksi yang dipakai Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono kepada Gus Dur. Saat tabayun kala itu, lanjut Wakhid, Budhi mengaku salah satu yang mengagumi sosok Gus Dur.

Baca juga: Jembatan Plipiran Banjarnegara Diresmikan, Usia Pakai sampai 50 Tahun

Rumah Digeledah KPK

Dikutip dari Suara.com, rumah Bupati Banjarnegara sempat digeledah KPK pada 9 Agustus 2021 karena diduga terlibat korupsi Dinas PUPR Banjarnegara. KPK melakukan penggeledahan dengan mengamankan dokumen dan barang elektronik di dua lokasi berbeda di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Budhi Sarwono adalah Bupati Banjarnegara yang menjabat sejak 2017. Ia diduga mengintervensi serta menerima gratifikasi dalam proyek Dinas PUPR Banjarnegara.

Budhi Sarwono memiliki nama Tionghoa, Wing Chin atau Wing Tjien. Pria kelahiran Banjarnegara, 27 November 1962 itu menjabat sebagai Bupati Banjarnegara periode 2017-2022 bersama Syamsudin.

Baca juga: Cristiano Ronaldo Comeback Bikin Follower Instagram MU Melesat, Ganjar Pranowo: Ronaldo itu Merah, Bung!

Jumlah Harta Bupati Banjarnegara

Berdasarkan data di laman elhkpkn.kpk.go.id, pada 25 Januari 2021 Budhi melaporkan total harta kekayaannya mencapai Rp23.812.717.301. Rinciannya, Budhi memiliki dua bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Banjarnegara senilai Rp1.292.495.014.

KPK mencatat Budhi memiliki harta bergerak lainnya Rp54.200.000, surat berharga Rp10.826.607.919, serta kas dan setara kas senilai Rp11.639.414.368. Dia tercatat tidak memiliki alat transportasi dan tidak memiliki utang maupun piutang.

Kontroversi 

Budhi Sarwono memang kerap disorot khalayak lantaran beberapa aksi kontroversial dan nyentrik. Terakhir Bupati Banjarnegara itu menjadi perhatian publik setelah pernyataannya mengizinkan warga menggelar kegiatan yang mendatangkan kerumunan. Menurutnya, kegiatan masyarakat tetap bisa berjalan meski di tengah kondisi pandemi Covid-19, dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan.

Baca juga: Ada Hall dan Food Court, Terminal Tirtonadi bakal Jadi Pusat Kegiatan Baru Warga Solo

Bandar Narkoba

Selain itu, dilansir dari channel Youtube Hotman Paris Show, pria kelahiran 27 November 1962 itu saat usia muda akrab dengan dunia hitam. Ia mengaku dahulu merupakan bandar narkoba.

Ia mengaku semenjak berhenti mengedarkan narkoba pada 1998, di saat itu pulalah bertaubat dan menjadi mualaf.

Mantan ketua DPP PITI Indonesia itu berkisah keputusannya untuk menjadi mualaf dilalui dengan cukup miris. Saat itu, ia sempat overdosis lantaran mengonsumsi banyak obat-obatan terlarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya