SOLOPOS.COM - ATM Bank Jateng di depab Samsat Klaten ditutup sementara sejak Selasa (7/9/2021). (Solopos-Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Rekening 53 nasabah Bank Jateng yang termasuk di dalamnya sejumlah dokter, bidan, dan aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Klaten, dibobol via ATM menggunakan modus skimming.

Hal itu terungkap berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan Bank Jateng dan disampaikan kepada perwakilan korban serta Pemkab Klaten, Rabu (8/9/2021). Kejahatan itu dilakukan di satu lokasi yakni ATM Bank Jateng di Samsat Klaten pada malam hari tanggal 6-7 September 2021.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Divisi Teknologi Sistem Informasi Bank Jateng, Agus Supriyatna, mengatakan ada berbagai modus skimming yang dilakukan pelaku. Pada kasus pembobolan di Klaten tersebut, Bank Jateng mengidentifikasi pelaku melakukan aksi dengan cara menempatkan alat untuk mencuri data nasabah.

Baca Juga: Bank Jateng: Rekening 53 Nasabah Klaten Dibobol, Total Kerugian Rp1,6 Miliar

“Jadi data nasabah yang masuk kartu ATM diduplikasi oleh pelaku. Ketika bertransaksi menggunakan PIN-nya diambil datanya oleh pelaku. Mereka punya alat yang biasanya ditempel pada mesin ATM. Biasanya alat ada dua komponen, satu untuk merekam kartu kemudian alat untuk mengambil gambar saat memasukkan PIN,” kata Agus di Bank Jateng cabang Klaten.

Inspeksi ATM Ditingkatkan

Atas kejadian pembobolan via ATM tersebut, Agus mengatakan inspeksi ke seluruh ATM akan lebih sering dilakukan selain meningkatkan sistem IT. Agus juga mengimbau para nasabah mengecek terlebih dahulu kondisi ATM sebelum melakukan transaksi.

Ketika ada tambahan alat yang tak seperti kondisi ATM biasanya, para nasabah disarankan untuk tak melakukan transaksi di ATM tersebut. Sementara itu, Pemimpin Bank Jateng Cabang Klaten, Setya Pamungkas, meminta maaf atas kejadian tersebut.

Baca Juga: Bongkar Kasus Pembobolan Rekening Dokter dan Bidan Klaten, Polisi Periksa 10 Saksi

Ia mengatakan kejadian itu sudah ditindaklanjuti dan saldo nasabah yang berkurang akibat aksi skimming akan dikembalikan. Total dana dari rekening 53 nasabah yang dibobol itu mencapai Rp1,6 miliar.

Bank Jateng akan melakukan verifikasi data nasabah tersebut untuk memastikan saldo rekening mereka dibobol pelaku skimming. Data 53 nasabah itu akan dicek apakah benar-benar korban skimming di ATM Samsat Klaten.

Uang Nasabah Dikembalikan

“Begitu ada laporan, maksimal dua hari sudah selesai [saldo yang dibobol dikembalikan] langsung ke rekening nasabah. Sudah ada beberapa yang melapor. Bahkan sudah ada yang dikembalikan hari ini,” kata Sekretaris Perusahaan Bank Jateng, Herry Nunggal Supriyadi.

Baca Juga: Kasus Pembobolan Saldo Via ATM, Pemkab Klaten Gercep Blokir Rekening ASN di Bank Jateng

Herry mengatakan sistem IT bakal terus diperbaiki. Dia juga mengimbau agar para nasabah lebih berhati-hati ketika bertransaksi di ATM.

Diberitakan sebelumnya, informasi mengenai pembobolan rekening nasabah Bank Jateng itu beredar melalui grup Whatsapp dokter dan bidan Klaten, Selasa (7/9/2021). Tidak hanya dokter dan bidan, sejumlah ASN juga dikabarkan turut menjadi korban.

Kabar tersebut membuat gempar dan memunculkan kepanikan. Beberapa nasabah langsung memblokir rekening dan mengambil seluruh tabungan di bank tersebut. Pemkab Klaten pun bergerak cepat memblokir rekening ASN di Bank Jateng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya