SOLOPOS.COM - Wali Kota Salatiga, Yuliyanto. (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Semarangpos.com, SALATIGA — Penangkapan terduga teroris oleh detasemen antiteror, Densus 88 Mabes Polri, di Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (27/9/2019) malam mengejutkan semua pihak, tak terkecuali Wali Kota Salatiga, Yuliyanto.

Yuliyanto tak menyangka jika kotanya selama ini menjadi tempat persembunyian teroris. Apalagi, selama ini Kota Salatiga terkenal sebagai kota aman, damai, dan menjunjung nilai-nilai toleransi hingga melahirkan predikat sebagai salah satu kota paling toleran di Tanah Air.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

“Ini tentu mengagetkan kita semua. Salatiga adalah kota yang aman, tentu adanya teroris hingga kabarnya sampai ditembak tentu menjadi keprihatinan kita. Tidak ada yang menyangka ini bisa terjadi di Salatiga,” ujar Yuliyanto kepada Semarangpos.com, Sabtu (28/9/2019).

Ekspedisi Mudik 2024

Yuliyanto mengatakan adanya terduga teroris yang tinggal di Salatiga akan menjadi evaluasi terhadap pola pengamanan lingkungan. Dia akan berkomunikasi dengan Kapolres Salatiga, AKBP Gatot Hendro Hartono, sebagai pemangku keamanan terkait pola keamanan yang bisa diterapkan pasca-kejadian tersebut.

“Kami dari administrasi kependudukan akan memerketat tamu yang masuk dan menginap di Salatiga. Terutama, tamu yang menginap harus lapor dari tingkatan RT, RW, bahkan jika perlu Bhabinkamtibmas harus dilapori. Sementara untuk skema pengamanan, kepolisian yang lebih mengetahui, sesuai ranahnya,” kata dia.

Yuliyanto pun mengapresiasi kinerja Densus 88 yang bergerak cepat mengamankan terduga teroris di Salatiga. Menurutnya, dengan terungkapnya terduga teroris itu maka tidak ada kesempatan untuk paham radikal yang dianut.

Seperti diberitakan Solopos.com sebelumnya, Densus 88 menangkap seorang warga Salatiga berinisial WW, di sekitar kawasan Perum Tunggal Ledok, Argomulyo, Kota Salatiga, Jumat malam. WW yang sempat melawan ditembak aparat di bagian kakinya.

Kapolres Salatiga, AKBP Gatot Hendro Hartono, membenarkan penindakan yang dilakukan Densus 88 di wilayahnya. “Benar ada yang diamankan, namun kami sifatnya hanya membantu pengamanan,” ujar Gatot.

Menurut Gatot, penindakan yang terjadi di sekitar Perum Tunggal Ledok itu sepenuhnya menjadi kewenangan Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Aparat Polres Kota Salatiga sifatnya hanya membantu atau melakukan back up Densus 88.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya