SOLOPOS.COM - Paguyuban Sinau Kabecikan saat melakukan kegiatan sosial santunan anak yatim piatu di Balai Desa Tegiri, Kecamatan Batuwarno, Wonogiri, pekan lalu. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Semangat untuk berbagi di tengah pandemi Covid-19 dilakukan oleh sejumlah warga Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri, yang tergabung dalam Paguyuban Sinau Kabecikan. Setiap bulan paguyuban itu rutin menggelar aksi sosial di beberapa kecamatan.

Paguyuban yang bergerak di bidang sosial itu diikuti oleh puluhan warga dari berbagai latar belakang. Mulai dari pedagang pasar, pedagang bakso, wiraswasta hingga perangkat desa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sejak berdiri akhir 2019, Sinau Kabecikan telah melakukan sejumlah kegiatan sosial kemasyarakatan, mulai dari santunan anak yatim, difabel dan fakir miskin, bantuan sosial bagi warga terdampak pandemi Covid-19, orang yang sakit menahun hingga sunat masal bagi warga kurang mampu.

Baca Juga: Ide Berlian Mendekorasi Kamar Sempit Supaya Lebih Nyaman

Aksi sosial itu dilakukan setiap satu bulan sekali. Cara pengumpulan dana sosial pun berbeda seperti pada umumnya. Setiap anggota dari rumah membawa amplop yang diisi uang seikhkasnya tanpa diberi nama.

Saat di lokasi kumpul baru dibuka dan dihitung. Kemudian para anggota bermusyawarah untuk menentukan kegiatan sosial yang akan dilakukan berdasarkan kecukupan anggaran yang terkumpul.

“Anggota kami yang aktif sekitar 35 orang. Rata-rata sekali kumpul bisa Rp3 juta lebih. Dan itu langsung kami habiskan untuk kegiatan sosial. Kami tidak punya uang kas,” kata Ketua Paguyuban Sinau Kabecikan, Rudi Prastowo, kepada Solopos.com, Minggu (29/8/2021).

Menurut dia, kegiatan sosial setiap bulan disesuaikan dengan situasi atau kondisi di tengah masyarakat. Segala macam kegiatan sosial dilakukan bergantian agar tidak stagnan. Terlebih, setelah beberapa bulan Sinau Kabecikan berdiri ada pandemi Covid-19.

“Misal ada info di Kecamatan Baturetno ada orang sakit parah, kegiatan sosial langsung diarahkan ke sana. Ada informasi masjid yang temboknya sudah pudar, kami bantu cat. Saat Ramadhan, membantu wakaf Al-Qur’an dan buka bersama. Setiap ada informasi segera kami lakukan,” ungkap dia.

Pada pekan lalu, kata dia, Sinau Kabecikan melakukan santunan anak yatim kepada 30 anak yatim piatu dari Kecamatan Batuwarno, Baturetno dan Karangtengah. Setiap anak mendapatkan uang Rp200.000 dan sembako senilai Rp100.000.

Baca Juga: Ganjar Bubarkan Konvoi Sepeda di Pucanggading Demak

Rudi menuturkan, paguyuban itu bermula hanya beranggotakan dua orang. Saat itu ia bersama penjual sayur berembuk untuk mengadakan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Setelah banyak diketahui orang, akhirnya banyak warga yang ikut masuk paguyuban dari berbagai kalangan.

Kegiatan sosial yang kali pertama dilakukan, lanjut dia, membantu masyarakat yang mengalami kekurangan air bersih atau kekeringan. Saat itu belum ada kepengurusan. Setelah itu baru terbentuk kepengurusan agar mudah dalam koordinasi.

“Sesuai nama paguyuban kami, Sinau Kabecikan, kami ingin belajar berbuat baik. Motonya ojo kesel tumindak becik. Intinya kami ingin berbagi kepada warga kurang mampu,” kata Rudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya