Solopos.com, SUKOHARJO — Pemerintah Desa (Pemdes) Rejosari, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, sambat lahan sawah warga desa setempat kerap puso. Penyebabnya karena minimnya sarana pengairan.
Kepala Desa (Kades) Rejosari, Supono, kepada Solopos.com, Rabu (17/3/2021), mengungkapkan selama ini wilayahnya terkenal sebagai desa miskin. Penduduk yang mayoritas petani ini hanya mengandalkan sawah tadah hujan.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
“Penduduk di sini mayoritas petani tapi sayangnya minim pengairan untuk lahan pertaniannya. Petani hanya mengandalkan sawah tadah hujan,” katanya.
Baca Juga: Ngeri! Banjir Bandang 16 Maret 1966 Nyaris Tenggelamkan Seluruh Wilayah Solo
Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan air sawah, Pemerintah Desa Rejosari, Sukoharjo, membangun sumur dalam untuk pengairan. Sebanyak 14 sumur dalam dibangun di desa itu.
Namun pembangunan sumur dalam ini belum mampu mencukupi kebutuhan lahan pertanian desa tersebut. Karena itu pemerintah desa meminta Pemkab Sukoharjo membuatkan sumur dalam untuk pengairan pertanian.
Baca Juga: Nekat! Maling Satroni Rumah Petugas Satpam di Kebakkramat Karanganyar Saat Siang Bolong
Jalan Penghubung Pertanian
Selain itu juga memperbaiki jalan penghubung lahan pertanian yang kini kondisinya rusak berat. “Pembangunan sumur dalam dan jalan area pertanian sangat dibutuhkan warga. Harapannya Pemkab bisa merealisasikan,” katanya.
Wakil Bupati (Wabup) Sukoharjo Agus Santosa mengatakan Pemkab akan membangun sumur dalam untuk pengairan sawah di kawasan rawan kekeringan seperti Desa Rejosari. Pemkab telah memetakan daerah rawan kekeringan yang membutuhkan sumur dalam untuk pengairan lahan pertanian.
Baca Juga: Akhir Maret, Ratusan Warga Kawasan Eks HP 16 Solo Terima Uang Ganti Sewa Rumah
Wilayah itu antara lain Polokarto, Tawangsari, Weru dan Bulu. “Kebutuhan sumur dalam untuk sektor pertanian tinggi di daerah rawan kekeringan saat musim kemarau sangat penting. Karena itu kami akan membangun sumur dalam,” katanya.
Keberadaan sumur dalam, menurut Agus, sangat penting untuk menunjang sektor pertanian. Meski sudah ada sumber air pertanian dari Dam Colo di Kecamatan Nguter namun tidak semua kecamatan dapat teraliri air. Karena itu sumber air bisa didapat petani dari sumur dalam.