SOLOPOS.COM - Nadia Haq Umami Nur Cahyan. (Instagram)

Solopos.com, SOLO – Putri Solo kelahiran 12 Agustus 1998, Nadia Haq Umami Nur Cahyani, sukses mengoleksi medali perunggu dalam cabang olahraga (cabor) pencak silat dalam PON XX Papua.

Mahasiswi Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, meraih medali pencak silat saat dirinya tengah mengandung buah hati.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Lewat akun media sosial Instagram miliknya, @nadiahaqumaminurcahyani ia membagikan video saat pertandingan pencak silat. “alhamdulillah calon debayku kuat banget nemenin mamahnya berjuang di PON sampai semifinal, udah ikut PON sejak dini ya nak,” kata Nadia di akun Instagramnya.

Baca Juga: Keren! Penutupan PON XX Papua Malam Ini Diwarnai Pesta Kembang Api

Mahasiswi angkatan 2016 itu mulai menekuni bela diri nusantara itu sejak duduk di kelas 3 sekolah dasar (SD). Nadia terinspirasi dari sosok ayahnya yang juga seorang atlet pencak silat. Nadia meyakini selain dapat melindungi diri, pencak silat dapat melatih konsentrasi.

“Kebetulan Bapak mantan atlet nasional, waktu kecil di tinggal sama Bapak main di Sea Games. Bapak sudah mengenalkan pencak silat dari kecil, jadinya saya tertarik. Saya sering lihat Bapak saya berlatih,” kenang Nadia dilansir dari website resmi uns.ac.id.

Ia menambahkan bapaknya lah pelatih pencak silat sejak anak-anak dulu. Orang tuanya juga terus berpesan agar giat berlatih. Bahkan, bapak Nadia lah sosok inspirasi hingga membuat Nadia mencatatkan berbagai prestasi.

“Yang melatih Nadia dari kecil itu ya Bapak. Bapak baru melepas Nadia latihan baru waktu kuliah. Selama masih pelajar dulu, Bapak yang terus melatih saya,” ungkap dia.

Nadia sapaan akrabnya, mengoleksi banyak medali nasional dan internasional sejak fokus di dunia pencak silat. PON 2016 lalu, Nadia sukses menyabet medali perunggu. Lalu, Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) 2017 ia mendapat medali emas di kelas Fighter, dan medali perunggu untuk kelas seni tunggal.

Baca Juga: Disiarkan TVRI, Ini Jadwal Piala Thomas Indonesia vs Malaysia Malam Ini

Kemudian, di ajang ASEAN School Games 2013 di Vietnam Nadia menyabet juara 2, lalu ia berhasil keluar sebagai juara pertama dalam Kejuaraan Silat Antar Bangsa Feskom 2017 di Malaysia. Lalu, kompetisi UNJ Open pada Mei 2018 ia mendapatkan juara pertama.

“Latihan rutin dari Senin sampai Sabtu, setiap latihan dibagi dua sesi, sore sama malam. Setiap sesi sekitar 2 jam. Tidak ada pilihan lain selain berlatih keras dan pantang menyerah untuk menjadi juara,” terang Nadia.

Nadia mengatakan dari sekian banyak perlombaan yang ia ikuti, PON adalah perlombaan yang paling berkesan untuk Nadia. Menurutnya, PON merupakan ajang bergengsi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya