SOLOPOS.COM - Ilustrasi perut buncit. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Banyak faktor yang bikin perut makin buncit akibat  penumpukan lemak di area itu. Terlebih lagi situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini membuat kita menjadi malas gerak alias mager.

Nah agar perut tidak semakin buncit, sebaiknya Anda harus tetap bergerak dan berolahraga. PPKM jangan menjadi alasan untuk mager. Selain olahraga, konsumsi makanan sangat berpengaruh terhadap penumpukan lemak di perut. Selain itu, konsumsi soda, kurang tidur, dan makan tidak teratur bisa menyebabkan perut menjadi buncit. Perlu diingat, penyebab utama timbul kebuncitan adalah konsumsi makanan cepat saji atau fast food.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ahli diet di Balance One, Trista Best, mengatakan penyebab utama perut buncit adalah konsumsi makanan olahan, terutama yang dipasarkan dan dijual untuk kemudahan dan kenyamanan, seperti ciki dan roti kemasan.

“We literally are what we eat. [Tubuh kita adalah apa yang kita makan],” kata Trista Best seperti dikutip Eat This dan dikutip dari Bisnis.com, Rabu (15/9/2021).

Baca Juga: Kebiasaan Makan Ini Berdampak Buruk terhadap Otak

Makanan dan nutrisi yang dikonsumsi menjadi bagian dari tubuh. Karena itu, konsumsi nutrisi yang tidak seimbang dan salah dapat menyebabkan gas, kembung, dan penambahan berat badan. Salah satu penyebab utama perut buncit adalah pola makan yang sebagian besar didasarkan pada makanan olahan. Ini bisa berupa makanan olahan yang sehat atau olahan yang mengungkapkan klaim produknya sehat.

Alasan utama makanan olahan membuat lemak perut menumpuk adalah karena sebagian besar terbuat dari karbohidrat olahan dan gula. Karbohidrat olahan mengandung sangat sedikit nutrisi sehingga memicu penumpukan lemak di perut.

“Karbohidrat olahan diproses dengan cepat oleh tubuh dan mudah disimpan sebagai lemak. Karbohidrat menyediakan sumber energi yang cepat, tetapi muncul dalam bentuk lonjakan glukosa yang sangat berbahaya dampaknya,” jelas Best.

Baca Juga:  Trik Hindari Sedentary Lifestyle Selama Pandemi

Penambahan berat badan akibat konsumsi banyak karbohidrat dan gula setidaknya disebabkan dua hal. Pertama, meskipun konsumsi banyak, konsumen akan merasa cepat lapar dan makan lebih banyak lagi.

Kedua, dapat menyebabkan tubuh lebih resisten terhadap insulin. Tubuh akan mulai menyimpan kelebihan glukosa menjadi lemak. Makanan cepat saji yang tinggi karbohidrat olahan dan rendah nutrisi memperlambat pencernaan dan sebagai kontributor nomor satu penumpukan lemak di perut. Jika tidak ingin mempunyai perut buncit, mulailah mengurangi konsumsi makanan cepat saji yang tergolong karbohidrat olahan (produk olahan berbahan dasar tepung) dan lebih banyak konsumsi whole carbs (sayuran, oat, biji bijian, kacang, dan quinoa).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya