SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (kedua dari kiri), berbelanja buah dengan transaksi pembayaran non tunai melalui Akselerasi Digitalisasi Pembayaran Terkini (AdipatiI) QRIS saat sosialisasi penyelenggaraan Solo Great Sale (SGS) 2021 di Pasar Gede, Solo, Jumat (3/9/2021). SGS 2021 yang akan berlangsung selama bulan Oktober menargetkan total transaksi Rp800 miliar. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pelaksanaan Solo Great Sale atau SGS 2021 digelar untuk mendongkrak transaksi di sektor usaha yang ada di Solo dan sekitarnya. Meski begitu pelaksanaan SGS tetap harus mengutamakan faktor kesehatan, terutama penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Hal itu karena pelaksanaan SGS tahun ini masih dalam situasi pandemi Covid-19. Meski angka kasus positif Covid-19 di Solo sudah jauh menurun dibandingkan Juni-Juli lalu dan capaian vaksinasi sudah tinggi, hal itu tidak menjadi alasan untuk mengabaikan protokol kesehatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Untuk itu dalam pelaksanaan SGS tahun ini panitia telah menyiapkan sejumlah strategi. Di antaranya bekerja sama dengan Bank Indonesia dalam menyiapkan transaksi nontunai.

Baca Juga: Tak Sekadar Jualan, IKM Peserta SGS 2021 Dapat Pelatihan Go Digital

Ekspedisi Mudik 2024

Transaksi SGS 2021 dapat dilakukan tanpa harus bertemu langsung bahkan tanpa uang tunai yang berpindah langsung dari tangan ke tangan. Meski harus melakukan pembelian secara langsung, seperti di pasar tradisional maupun pusat perbelanjaan, baik konsumen maupun merchant tetap diarahkan untuk mentaati protokol kesehatan atau prokes.

“SGS menjadi event besar yang dilakukan di masa pandemi. Namun tetap dilakukan dengan prokes ketat. Prokes menjadi syarat utama, terlebih ini menggerakkan semua sektor,” kata Ketua 1 Panitia SGS 2021, Daryono, belum lama ini.

Aplikasi PeduliLindungi

Untuk transaksi di pasar tradisional, pembeli dan penjual diharapkan tetap memakai masker, menjaga jarak dan mematuhi prokes lainnya. Begitu juga di pusat-pusat perbelanjaan.

Baca Juga: Bahaya! 5-10 Persen Pengidap HIV di Solo Tak Lagi Mengakses Obat ARV

Seperti diketahui sejumlah mal di Solo juga telah melakukan skrining pengunjung menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Dengan begitu diharapkan transaksi selama SGS berlangsung tetap aman.

Public Relation Solo Grand Mall (SGM), Ni Wayan Ratrina, mengatakan selama pelaksanaan SGS, manajemen mal tetap menerapkan prokes. Ina, sapaan akrabnya, mengatakan pada SGS tahun ini, semua tenant SGM dilibatkan.

Baca Juga: 36.000-An Warga Solo Belum Divaksin Covid-19, Alasannya Sibuk

Meski begitu, prokes tetap menjadi hal utama yang harus diterapkan. Semua pengunjung wajib memiliki aplikasi PeduliLindungi atau menunjukkan bukti SMS bahwa sudah mengikuti vaksinasi.

“Masker juga wajib dipakai,” katanya, Kamis. Ina berarap setiap pengunjung dapat menikmati setiap promo yang ditawarkan masing-masing tenant selama SGS berlangsung, namun tetap mematuhi prokes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya