SOLOPOS.COM - Sharp menyerahkan bantuan 13 LED TV 42 inch kepada PMI Kota Solo di Markas PMI, Jl. Kolonel Sutarto No.58, Solo, Kamis (23/9/2021). (Wahyu Prakoso/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Sharp menyerahkan bantuan 13 LED TV 42 inch kepada PMI Kota Solo di Markas PMI, Jl. Kolonel Sutarto No.58, Solo, Kamis (23/9/2021). TV akan dipasang di rumah sakit untuk menampilkan informasi stok darah dalam waktu nyata.

National Sales & Marketing Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia, Andry Adi Utomo, menjelaskan Sharp Indonesia Cabang Yogyakarta bersama Candi Elektronik Solo menyerahkan produk TV untuk dipasang ke sejumlah rumah sakit. TV yang menampilkan informasi digital berupa program-program PMI yang akan membantu menyelamatkan para pasien.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pada era digital ini keterbukaan informasi sangat penting. Biasanya ada policy besar tetapi sampai akar rumput kecil. PMI darahnya cukup tapi kadang ada informasi kekurangan darah. PMI darahnya kurang sebetulnya ada. PMI memasang TV Sharp menyajikan informasi ini bagus untuk era sekarang ini,” kata dia.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Blusukan Gang Sempit Solo Temui UMKM, Airlangga Hartarto Didoakan Jadi Presiden

Andry mengatakan era keterbukaan data kesehatan khususnya stok darah membuka peluang untuk memangkas birokrasi. Sharp memberikan kontribusi melalui sistem informasi digital untuk menyelamatkan para pasien yang membutuhkan darah.

CEO sekaligus Sekretaris PMI Kota Solo, Sumartono Hadinoto, menjelaskan informasi yang akan disajikan berupa informasi yang ada di aplikasi Ayodonor karya tim PMI Kota Solo. PMI memiliki sistem menjaga stok darah tetapi kadang menjumpai pesan siaran yang disebarkan melalui aplikasi perpesanan oleh warga/keluarga pasien mengenai stok darah PMI kosong.

Menurut dia, kemungkinan pasien menerima penjelasan tenaga kesehatan bahwa stok darah yang diminta kosong. Petugas menjelaskan kondisinya kosong lebih mudah dibandingkan menjelaskan sesuai kondisi yang sebenarnya/secara teknis.

Baca Juga: Kunjungi Solo, Menko Airlangga Beri Dukungan untuk UMKM Rumahan

Situasi itu bisa terjadi berupa, antara lain kondisi golongan darah sama tetapi perlu uji silang serasi antara darah donor dan darah resipien; pasien membutuhkan komponen darah tertentu dan PMI sedang memproses darah utuh menjadi beberapa komponen darah.

Martono mengklaim 60 persen pasien di rumah sakit di Kota Solo merupakan warga luar kota. Jumlah permintaan darah darah/komponen darah PMI Kota Solo mencapai sekitar 170.000 kantong per tahun.

“Solo memang tak pernah kekurangan stok darah. Jumlah stok darah menipis pada saat Desember-Januari dan Juni-Juli. Donor sukarela pulang ke rumahnya pada waktu libur. Saat Bulan Puasa juga secara psikologis takut donor darah. PMI memberikan solusi donor darah dengan berbuka bersama,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya