SOLOPOS.COM - Perhatikan kualitas tidur untuk menjaga kualitas sperma. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO–Kebiasaan buruk saat tidur yang ditandai dengan mendengkur ternyata bisa berbahaya. Mendengkur saat tidur merupakan tanda dari penyakit gangguan tidur bernama sleep apnea. Sleep apnea ditandai dengan berhentinya napas sesaat selama beberapa kali saat sedang tidur.

Meskipun terlihat sepele, ternyata kebiasaan mendengkur bisa menyebabkan tubuh kekurangan oksigen.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penyakit sleep apnea ini ternyata juga dipengaruhi oleh berat badan. Banyak penderita sleep apnea yang juga mengidap kasus kelebihan berat badan atau obesitas. Penderita obesitas akan kesulitan bernapas saat tidur karena adanya timbunan lemak di leher yang disebut lemak faring.

Baca Juga:Mau Baca Buku Gratis? Coba Kunjungi 5 Perpustakaan Digital Ini

Mengutip dari Bisnis.com, Senin (13/9/2021), lemak faring bisa menyumbat saluran napas bagian atas seseorang saat tidur ketika saluran tersebut sudah rileks. Hal tersebutlah yang menjadi penyebab seseorang akan mendengkur dengan keras, karena udara benar-benar terjepit melalui saluran udara yang terbatas. Tak hanya itu, lingkar perut yang bertambah akibat kelebihan lemak bisa menekan dinding dada seseorang sehingga menurunkan volume paru-paru. Kapasitas paru-paru yang berkurang ini mengurangi aliran udara yang membuat saluran udara bagian atas kolaps saat tidur.

Baca Juga : Penelitian Terbaru: Ilmuwan Temukan Antibodi Super Terhadap Covid-19

Jika tak segera diobati, sleep apnea bisa mengakibatkan adanya hipertensi, stroke, gagal jantung, dan kardiomiopati.

Terdapat dua jenis sleep apnea, yakni obstruktif dan sentral. Sleep apnea obstruktif merupakan jenis sleep apnea tidur paling umum. Dalan jenis ini, gangguan pernapasan terjadi saat saluran udara napas atas lengkap atau sebagian berulang kali tersumbat.

Kondisi tersebut bisa terjadi karena otot-otot di bagian belakang tenggorokan kamu menjadi rileks, sehingga jalan napas akan menyempit atau menutup saat kamu menarik napas. Sementara pada apnea tidur sentral, jalan napas tidak tersumbat tapi otak gagal memberi sinyal pada otot untuk bernapas. Kondisi tersebut disebabkan oleh adanya disfungsi pada sistem saraf pusat, misalnya pada orang yang baru mengalami stroke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya