Solopos.com, SUKOHARJO — Para siswa jenjang SMP di Kabupaten Sukoharjo kembali mengikuti pembelajaran jarak jauh atau PJJ di rumah selama sepekan mulai 27 September hingga 2 Oktober. Hal ini untuk evaluasi pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas dan simulasi di sekolah yang berlangsung dua pekan terakhir.
Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Warsini, mengatakan pemerintah bersama Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo mengevaluasi kegiatan PTM secara terbatas dan simulasi di sekolah selama sepekan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Kami ingin mengetahui secara detail dan terperinci pengawasan penerapan protokol kesehatan di masing-masing sekolah. Jika ada kekurangan, bisa diperbaiki dalam pelaksanaan PTM secara terbatas dan simulasi lanjutan di sekolah,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Selasa (28/9/2021).
Baca Juga: Tak Perlu Antre, Urus Uji Kir Kendaraan di Sukoharjo Kini Bisa Online
Saat ini, jumlah siswa SMP Sukoharjo yang mengikuti PTM secara terbatas dan simulasi maksimal 33 persen. Apabila satgas memberikan rekomendasi, jumlah siswa ditambah menjadi maksimal 50 persen dari total jumlah siswa mulai 4 Oktober.
Cegah Klaster PTM
Besar kemungkinan, jumlah siswa yang mengikuti PTM terbatas dan simulasi di sekolah ditambah lantaran tidak ada klaster PTM yang muncul. Disdikbud Sukoharjo memilih menunggu hasil kajian pelaksanaan PTM di sekolah dari satgas. “PTM secara terbatas dan simulasi lanjutan di sekolah direncanakan 4 Oktober-16 Oktober. Kami masih menunggu rekomendasi satgas,” ujarnya.
Selama pelaksanaan PTM, setiap sekolah wajib melaporkan hasil PTM termasuk kondisi kesehatan siswa kepada instansi terkait. Langkah ini bagian dari upaya pencegahan penularan Covid-19 di area sekolah.
Baca Juga: Jebol Plafon Konter, 2 Maling Gasak Puluhan HP di Kartasura Sukoharjo
Pengurus sekolah jenjang SMP di Sukoharjo juga diminta memperkatat pengawasan penerapan protokol kesehatan oleh siswa maupun guru di area sekolah. Mulai dari siswa tiba di pintu gerbang, masuk ke ruang kelas hingga pulang sekolah harus diawasi. “Apabila ada siswa yang tidak masuk karena sakit harus diperjelas. Apakah hanya tidak enak badan, demam atau sakit lainnya,” papar Warsini.
Kepala SMPN 2 Sukoharjo, Sriyono, mengatakan secara umum, pelaksanaan PTM terbatas di sekolah berjalan lancar. Pengurus sekolah telah mempersiapkan infrastruktur protokol kesehatan dan langkah antisipatif jika ada siswa yang terinfeksi Covid-19. Para orang tua/wali siswa juga memahami dan menjalankan protokol kesehatan secara ketat di area sekolah.