SOLOPOS.COM - Jajaran Polres Karanganyar berjaga di Jl Adisucipto, Colomadu, Karanganyar, Jumat (15/10/2021) malam. (Istimewa/Polres Karanganyar)

Solopos.com, SOLO — Jajaran Polresta Solo membubarkan ratusan orang yang diduga pendukung PSS Sleman di beberapa akses masuk Kota Solo pada Jumat (15/10/2021) malam. Salah satu kelompok suporter PSS meminta maaf apabila ada hal yang tak diinginkan.

Para suporter PSS itu diduga tengah memperjuangkan persoalan internal di kubu PSS Sleman yang tengah bertanding melawan PS Barito Putra di Stadion Manahan Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Untuk sedulur Solo. Nyuwun ngapunten jika dalam perjuangan kami terjadi beberapa hal yg tidak berkenan. Untuk sementara ini ijinkan kami menyelesaikan masalah rekan-rekan kami di lapangan dulu. Segera kami akan sowan ke Solo. Matur suwun,” kata pengelola akun Twitter suporter PSS Sleman @BCSxPSS1976.

Baca Juga: Main di Solo, PSS Sleman Menang Tipis Atas Barito Putra

Sementara itu, Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, kepada wartawan mengatakan terdapat 900 orang yang diketahui berusaha masuk Kota Solo. Kepolisian menyekat arus kendaraan roda dua itu di Tugu Makutha dan Simpang Faroka.

Ia menyebut di Tugu Makutha ada 600 suporter dan di Faroka ada 300 suporter. Petugas mendapatkan perlawanan dari suporter di Tugu Makutha dengan dilempari batu.

“Pintu utama masuk Solo dan Faroka terpantau ada gerakan masuk ke Solo sehingga kami bubarkan,” kata dia.

Ade menambahkan ada 150 unit sepeda motor yang diamankan petugas di Mako Satlantas Polresta Solo. Petugas memeriksa kelengkapan kendaraan bermotor.

Baca Juga: Ini Jadwal Pertandingan Liga 1 di Stadion Manahan Solo

“Kami mendata suporter dan kendaraan. Jika kendaraan kedapatan tidak lengkap dikenai sanksi tilang lalu jika surat kendaraan lengkap kami minta pulang ke Yogyakarta,” kata dia.

Ia menambahkan alasan ratusan suporter nekat datang ke Solo karena protes terhadap manajemen terkait adanya persoalan internal klub. Ia menyayangkan aksi itu karena dapat mengganggu ketertiban dan kenyamanan Kota Solo. Ia meminta persoalan itu diselesaikan di wilayah masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya