SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi hari ini, Sabtu (7/8/2021). (dok.)

Solopos.com, SOLO — Koran Solopos hari ini, Sabtu (7/8/2021), menyajikan laporan utama mengenai persoalan vaksinasi dalam berita berjudul Berebut Vaksin.

Ada banyak penyelenggaraan vaksinasi Covid-19 secara massal oleh berbagai kelompok dan lembaga, tetapi banyak masyarakat yang sulit mendapatkan vaksin.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain terbatasnya stok vaksin, tak jelasnya komando menjadi masalah. Kurangnya koordinasi dengan pemerintah dinilai membingungkan masyarakat. Pakar meminta komando vaksinasi harus dikembalikan lagi kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di pusat dan Dinas Kesehatan (Dinkes) di daerah.

Masyarakat sering melihat ada penawaran-penawaran vaksinasi massal yang diselenggarakan berbagai kelompok. Tetapi saat pendaftaran tiba, kuotanya langsung penuh dalam hitungan menit. Seperti Retno, warga Jebres, Solo, yang sudah tiga kali mencoba tetapi selalu gagal.

“Dulu mendaftar lewat RT tidak terakomodasi, lalu lewat jalur UMKM juga gagal tidak terakomodasi, lalu lewat vaksinasi massal Polri sudah kehabisan kuota pendaftar. Akhirnya ikut jalur PKK dari Pemkot Solo, baru bisa dapat,” ujar Retno seperti disampaikan kakak kandungnya, Lia, Jumat (6/8/2021).

Cuplikan berita lain di Koran Solopos hari ini di antaranya:

Emosi dan Kesehatan Mental Jadi Catatan

SOLO-Masyarakat Kota Solo dinilai semakin patuh terhadap protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan sejak 3 Juli 2021 lalu. Namun demikian, aturan tersebut berpengaruh terhadap kondisi emosional dan kesehatan mental mereka.

Badan Pusat Statistik (BPS) Solo menggelar survei perilaku masyarakat pada masa PPKM Darurat, 13- 20 Juli 2021 lalu. Sebanyak 1.069 responden berpartisipasi dalam survei perubahan perilaku masyarakat yang untuk kali kedua digelar ini. Survei tersebut bisa diakses masyarakat secara daring pada https://survey.bps.go.id/open/covid dan bersifat terbuka sehingga masyarakat umum bisa berpartisipasi memberikan informasi.

Kepala BPS Solo, Totok Tavirijanto, mengatakan para responden yang mengisi survei tersebut sebesar 51% bekerja, 13% dirumahkan, dan 13% sisanya lain-lain. Responden ini dibatasi usia 17 tahun ke atas.

Menurutnya, merujuk pada hasil surveil perilaku masyarakat pada masa PPKM Darurat, tingkat kepatuhan mereka terhadap protokol kesehatan naik drastis. Hal ini terutama pada kepatuhan terhadap diri sendiri.

Baca Juga: Viral Kisah Nenek Suma’adan yang Bansosnya Disetop, Balai Besar Soeharso Turun Tangan

Kirab Pusaka Pura Mangkunegaran Ditiadakan

SOLO – Pura Mangkunegaran tidak mengadakan tradisi kirab pusaka menyambut malam 1 Sura, Senin (9/8/2021), karena Kota Solo belum aman dari ancaman Covid-19.

Pameden Mangkunegaran ditutup untuk mencegah kerumunan warga. Abdi dalem Bagian Pariwisata Pura Mangkunegaran Solo, Joko Pramudya, menjelaskan Pura Mangkunegaran tidak menggelar tradisi kirab pusaka karena situasi Covid-19. Pamedan yang biasa jadi jujukan warga ditutup.

“Ini kali kedua kami meniadakan kirab pusaka saat pandemi,” kata dia kepada Espos, Jumat (6/8/2021).

Berbagai berita pilihan yang dimuat di Koran Solopos Hari Ini bisa Anda simak di Espos Premium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya