SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Selasa (6/7/2021).

Solopos.com, SOLO – Koran Solopos edisi hari ini, Selasa (6/7/2021), menyajikan laporan utama tentang langkah Pemkot Solo yang urung menutup JI. Slamet Riyadi. Pemkot memilih menutup Jl. dr. Radjiman. Alasannya, kawasan bisnis itu lebih ramai. Ulasan ini hadir dalam berita berjudul Ditutup Karena Ramai. Berikut cuplikannya:

Penutupan Jl. dr. Radjiman dimulai dari simpang tiga Pasar Klewer atau Moonlight hingga simpang empat Pasar Kembang pada pukul 05.00-20.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tak boleh ada kendaraan melintas di ruas jalan itu. Pengecualian untuk kendaraan emergency seperti pemadam kebakaran (damkar), ambulans, kendaraan yang menuju pengadilan, apotek, bus Batik Solo Trans (BST), serta ojek online.

Baca Juga: Sokong Percepatan Vaksinasi, Konimex Gandeng Halodoc

Alasan pemindahan penutupan jalan dari Jl. Slamet Riyadi ke Jl. dr. Radjiman menurut Wakasatlantas Polresta Solo AKP Sutoyo untuk menegakkan protokol kesehatan.

Sorotan utama lainnya di Koran Solopos hari ini di antaranya:

Pemerintah Percaya Diri Pertengahan Juli Melandai

Pemerintah percaya diri situasi segera membaik. Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan memprediksi Covid-19 akan melandai pertengahan Juli. Sedangkan Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin memperkirakan kekebalan komunal alias herd immunity tercapai pada November 2021.

Berdasarkan catatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, pada Senin (5/7/2021), kasus positif harian bertambah 29.745 atau tertinggi sejak pandemi diumumkan pada Maret 2020. Sehari sebelumnya. Minggu (4/7/2021), kasus positif bertambah 27.233.

Baca Juga: Selain Tertua di Indonesia, SMA di Semarang Ini Terluas di Asia Tenggara

Sekolah Mulai Digunakan

Lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Bengawan kontinu bertambah. Tempat isolasi terpusat yang disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo terus menerima rujukan warga yang terpapar virus tersebut.

Hingga Senin (5/7/2021), Solo Technopark (STP), satu dari delapan gedung isolasi terpusat sudah tak bisa lagi menampung warga. Kini, warga mulai dikirim ke Gedung SD Negeri Cemara Dua.

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengakui kondisi tersebut. “Kami mengirim warga yang asimtomatik itu secara simultan ke gedung yang telah disediakan. Pertama, STP, kemudian karena sudah penuh ke SD Negeri 19, Cemara Dua. Jadi tidak tercecer, atau terpencar-pencar, meski gedung isolasi terpusat itu ada di oleh lima kecamatan,” kata dia kepada wartawan, Senin pagi.

Berbagai berita pilihan yang dimuat di Koran Solopos Hari Ini bisa disimak di Espos Premium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya