SOLOPOS.COM - Kebutuhan anggaran untuk pembangunan kembali pasar sebesar Rp4,5 miliar. Usulan revitalisasi tersebut segera diajukan menyusul musibah kebakaran yang menyasar 66 kios dan los di pasar tersebut, Minggu (26/9/2021).

Solopos.com, SRAGEN — Usulan DAK untuk revitalisasi Pasar Janglot pernah disetujui pemerintah pusat senilai Rp2,5 miliar. Karena DAK tidak sesuai kebutuhan, maka alokasi DAK itu dialihkan ke Pasar Jatitengah di Sukodono dan Pasar Tunggul di Gondang.

Kebakaran Pasar Janglot menghanguskan 43 petak los dari empat deret los. Masing masing petak los berukuran 1,5 meter x 2 meter. Terdapat empat kios yang terbakar serta tiga kios serta satu los yang terdampak kebakaran, vakni pada bagian atap.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Membangun Lagi Pasar Janglot

SRAGEN — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen berencana membangun lagi Pasar Janglot, Tangen, Sragen.

Kebutuhan anggaran untuk pembangunan kembali pasar sebesar Rp4,5 miliar. Usulan revitalisasi tersebut segera diajukan menyusul musibah kebakaran yang menyasar 66 kios dan los di pasar tersebut, Minggu (26/9/2021).

Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kasubbag Humas Polres Sragen AKP Suwarso saat dihubungi Espos, Minggu, menyampaikan kebakaran Pasar Janglot Tangen terjadi pada Sabtu (25/9/2021) pukul 23.20 WIB. Peristiwa kebakaran dilaporkan Lurah Pasar Janglot Jumali ke Polsek Tangen.

Kronologinya seorang warga, Sukardi, 72, duduk-duduk di belakang rumahnya vang dekat dengan pasar. Sukardi lantas melihat asap melambung tinggi berwarna hitam. Sukardi yang menjadi saksi itu langsung berlari lewat samping rumahnya. Dia mengira yang terbakar tokonya, namun yang terbakar ternyata Pasar Janglot.

“Sukardi berteriak meminta tolong. Datang saksi kedua, Kunto Cahyono, 37, bersama warga lain. Mereka berusaha memadamkan api. Kemudian ada delapan unit mobil pemadam kebakaran yang datang yang disuplai empat unit mobil tangki air,” ujar Suwarso berdasarkan laporan dari Kapolsek Tangen AKP Zaini.

“Api berhasil dipadamkan pada Minggu (26/9/2021| pukul 04.10 WIB. Kerugian akibat kebakaran diperkirakan Rp4,1 miliar,” imbuh Suwarso.

Dia mengatakan tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, namun kerugian material cukup besar, meliputi kios sebanyak tujuh unit, masing-masing berukuran 3 meter x 5 meter dengan dinding tembok, atap kayu, serta genting. Selain itu, ujar dia, ada 50 unit los dengan ukuran 2 meter x 2 meter, dengan dinding papan kayu beratap seng. Puluhan los tersebut digunakan 57 pedagang.

Baca Juga : Sebelum Terbakar, Pasar Janglot Sragen Pernah Hampir Direvitalisasi

Digitalisasi Buku di Solo Masih Minim

SOLO — Perpustakaan sebagai penyedia berbagai referensi menjadi rujukan pengembangan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa, peneliti, dosen, akademisi, serta masyarakat umum. Seiring perkembangan teknologi, perpustakaan berkembang dari konvensional menuju sistem yang lebih modern yakni perpustakaan digital.

Kendati demikian, keterbatasan anggaran menjadi kendala program digitalisasi buku, manuskrip, maupun rilisan fisik lain. Hal tersebut terungkap dalam kunjungan kerja spesifik Komisi X DPR di Balai Kota Solo, Jumat (24/9/2021). Wakil Ketua Komisi X, Agustina Wilujeng Pramestuti, menyebut kekayaan digital di Solo masih jauh dari harapan.

“Saya kira karena kurang anggaran, karena digitalisasi membutuhkan anggaran yang cukup. Banyak sekali khazanah kuno yang bisa didigitalisasi, seperti koleksi di Perpustakaan Pura Mangkunegaran atau Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Kami mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk memperbanyak digitalisasi aset itu. Kalau kaitannya dengan sastra Jawa kuno, mungkin bisa bekerja sama denggn Universitas Sebelas Maret (UNS| yang punva pusat studi sastra budaya Jawa,” kata dia.

Digitalisasi juga bisa dilakukan dengan membikin audiobook atau buku suara agar lebih menyasar semua kalangan, khususnya difabel netra. Audiobook lebih banyak diterima karena pengaksesnya hanya perlu mendengarkan seolah sedang mendengar dongeng.

“Ini adalah inovasi baru yang mungkin bisa menambah kekayaan literasi, selain gambar. Mereka yang mengakses tidak hanya difabel netra, tapi kita juga bisa menikmati. Anak-anak, terutama, ketika mendengarkan, ada emosi yang terkoneksi. Mungkin mereka yang butuh hiburan ingin mendengarkan dongeng sehingga bikin lebih rileks,” ucap Agustina.

Ihwal minat baca rendah, ia menyebut perlunya teladan yang bisa memberi contoh anak muda mengenai pentingnya membaca. Proses ini tak instan mengingat harus ditumbuhkan. Pelajar bisa dipancing dengan memberikan tugas vang diharuskan membaca, baru bisa membudaya.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan digitalisasi penting mengingat perpustakaan masih tutup di tengah pandemi Covid-19. Mereka yang ingin mengakses informasi maupun referensi bisa membuka perpustakaan digital. “Banyak masukan dari Komisi X, perpustakaan di Solo masih kurang digitalisasi. Beberapa bisa didigitalkan, di antaranya literasi Jawa dan manuskrip kuno di Pura Mangkunegara. Selama pandemi perpus masih buka dan tutup. Ya, warga bisa akses koleksi buku kita melalui aplikasi,” kata dia.

Baca Juga: Keceriaan Anak-Anak saat Perpustakaan Kampung di Tipes Solo Kembali Beroperasi

Kepuasan Terhadap Presiden Jokowi Turun

JAKARTA — Hasil survei oleh lembaga Indikator Politik Indonesia menunjukkan kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun.

Dalam survei terhadap kinerja Jokowi, sebanyak 58,1% responden sangat puas atas kinerja Jokowi, tapi tren kepuasannya turun dalam dua tahun terakhir.

Survei dilakukan pada 17-21 September 2021. Penarikan sampel menggunakan metode kontak telepon kepada responden.



Total responden sebanyak 1.200 orang. Sebanyak 296.982 responden yang terdistribusi secara acak di seluruh Indonesia pernah diwawancarai tatap muka langsung dalam rentang tiga tahun terakhir.

Dengan asumsi metode simple random sampling, sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dani seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

Dalam rilis, Minggu (26/9/2021), Indikator bertanya kepada responden apakah sejauh ini sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas

sama sekali dengan kerja Presiden Joko Widodo? Mayoritas 58,1% merasa sangat puas atas kinerja Jokowi.

Sementara itu, 36,4% cenderung tidak puas. Kemudian dilihat dari tren kepuasan, hasil survei Indikator menunjukkan kepuasan terhadap kinerja Jokowi menurun. Dari grafik yang ditampilkan Indikator, penurunan terjadi sejak pertengahan 2019.

“Kepuasan terhadap kinerja Presiden cenderung menurun, terutama dalam dua tahun terakhir,” demikian keterangan Indikator.

Di sisi lain, kinerja Jokowi menangani pandemi disambut positif oleh responden. Responden ditanya cukup puas, kurang puas atau tidak puas sama sekali dengan kerja Presiden Joko Widodo dalam menangani wabah virus Corona. Bagaimana hasilnya?

“Mayontas puas sangat puas dengan kerja Presiden menangani wabah Covid-19. Kepuasan tidak berubah dalam dua bulan terakhir,” tulis Indikator.

Baca Juga: Kepuasan Publik Atas Kinerja Jokowi Menurun, Ini Angkanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya