SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Jumat (18/6/2021).

Solopos.com, SOLO -- Berita berjudul Tarik Rem Darurat menjadi headline pada Koran Solopos edisi Jumat (18/6/2021).

Kasus harian Covid-19 di Indonesia menembus 12.624 kasus pada Kamis (17/6/2021). Pemerintah diminta menarik rem darurat jika tidak ingin sistem pelayanan kesehatan publik kolaps.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kabid Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Masdalina Pane, menyebut jika pengendalian Covid-19 tak diperketat, fasilitas kesehatan Indonesia diprediksi kolaps selang dua pekan hingga satu bulan ket depan. Terlebih saat ini kasus Covid-19 di Indonesia tengah melonjak.

Pane menegaskan penambahan kapasitas tempat tidur bukan solusi atau jalan keluar mengatasi membeludaknya keterisian tempat tidur ruang isolasi. Pemerintah perlu menjalankan komunikasi risiko efektif dan dengan tegas mengawal penerapan protokol kesehatan.

Baca Juga: Aplikasi Simpati Diluncurkan, Isinya Informasi Lengkap Soal Wisata Sragen

"Pengawasan di lapangan itu dibutuhkan untuk memantau apakah regulasi kita itu memang dilaksanakan dengan baik. Itulah tugas teman-teman di Satgas dan TNI Polri agar bisa mengawal penerapant regulasi," kata dia dalam siaran live Badan Nasional Penanggulangan Bencanal (BNPB), Kamis (17/6/2021).

Berita lainnya adalah:

Koreksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

World Bank atau Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan tumbuh 5%. Artinya, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah target yang ditetapkan pemerintah, yakni 5,2%-5,8%.

Dalam publikasi Global Economic Prospects June 2021, Bank Dunia menuliskan angka tersebut ditetapkan dengan mempertimbangkan persebaran wabah Covid-19 yang masih masif. Situasi tersebut memaksa pemerintah untuk memperketat mobilitas masyarakat.

"Tingkat infeksi Covid-19 tetap tinggi di Indonesia. Langkah langkah jarak sosial untuk membendung pandemi telah diterapkan kembali di seluruh wilayah mencerminkan infeksi yang berkepanjangan dan lambatnya," bunyi pernyataan Bank Dunia dalam laporan yang dikutip Bisnis, Rabu (16/6/2021).

1 Hotel Disiapkan Untuk Karantina

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyiapkan satu hotel sebagai cadangan setelah Solo Technopark (STP) untuk menampung warga Solo yang terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala.

Langkah itu dilakukan menyusul lonjakan kasus selama dua pekan terakhir, selain terdeteksinya varian strain mutasi asal India (Delta) B.1.617.2 di Soloraya.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebut hingga Rabu (16/6/2021) warga Solo yang terinfeksi corona tanpa gejala masih dikirim ke Asrama Haji Donohudan (AHD) Boyolali. Hal itu dikarenakan, STP masih dipersiapkan sebagai lokasi isolasi terpusat khusus warga Solo. Sementara AHD, menampung isolasi warga Solorayadan sebagian Jawa Tengah.

"Rumah sakit [RS] di Solo juga penuh karena rujukan luar kota. Mereka yang semula tidak bergejala kemudian bergejala di AHD juga dikirim ke RS Solo. Makanya, kami membuka tempat isolasi tepat mandiri. Aturannya tertuang dalam SE Wali Kota terbaru. Selain STP. kami juga menyiapkan hotel sebagai cadangan," kata dia kepada wartawan, Rabu (16/6/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya