SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (tengah) menyampaikan paparan tentang strategi transisi pandemi ke endemi dalam wawancara virtual dengan tim juri Anugerah Tangguh Adhiwarsana di SCC Setda Sragen, Kamis (28/10/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen dalam penanganan Covid-19 mendapat apresiasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sragen masuk dalam 30 kabupaten/kota di Indonesia yang akan mendapat Anugerah Tangguh Adhiwarsana untuk kategori Wira Sandya Laksana.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, langsung diwawancarai oleh tim juri secara virtual yang berlangsung di Sragen Command Center (SCC), Kamis (28/10/2021). Yuni, sapaan akrabnya, didampingi Komandan Kodim 0725/Sragen, Letkol (Inf) Anggoro Heri Pratikno, Sekretaris Daerah Tatag Prabawanto, dan sejumlah pejabat eselon II lainnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam wawancara virtual itu, Yuni menyampaikan paparan tentang strategi dan capaian dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Sragen. Salah satu paparan Yuni berkaitan dengan strategi transisi pandemi menjadi endemi yang mulai dilaksanakan di Sragen.

Baca Juga: Seorang Ibu di Sragen ini Laporkan Aktivitas Galian C ke Polisi

Salah satu strategi itu berkaitan dengan target herd immunity lewat gerakan vaksinasi yang capaian kinerjanya baru mencapai 74,25%.

“Kami akan melakukan serbuan vaksin untuk membentuk herd immunity. Kami melakukan gerakan fokus tuntas vaksinasi di tingkat RT dan tuntas di tingkat desa.” ujarnya.

Dari pendataan yang ada, hampir setiap RT masih ada 5-10 warga yang belum divaksin. Sehingga bila diakumulasi per kecamatan angkanya bisa sampai ribuan orang. “Fokus tuntas vaksinasi di tingkat RT dan desa dimulai pekan depan supaya sasaran vaksinasi bisa 100%,” ujar Yuni dalam penjelasannya.

Selain itu, Ia masih memiliki tiga strategi dalam masa transisi pandemi menuju endemi. Pertama, sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan secara berkesinambungan. Kedua, penegakan disiplin protokol kesehatan lewat kebijakan regulasi dari peraturan bupati (perbup) menjadi peraturan daerah (perda). Ketiga, melakukan pendidikan, kegiatan sosial masyarakat, pariwisata, ekonomi, keagamaan, areal publik, dan transportasi terbatas.

Baca Juga: KPU Sragen Usulkan Dua Opsi Biaya Pemilu, Jangan Kaget dengan Angkanya

“Untuk tempat wisata kami antisipasi betul dengan penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Namun, sampai hari ini belum mendapatkan izin dari pusat. Atas dasar itulah, kami mengambil kebijakan kearifan lokal. Untuk pelayanan perpustakaan, administrasi kependudukan, dan perizinan menggunakan kartu vaksin sebelum aplikasi PeduliLindungi aktif. Bila dalam pelayanan itu ditemukan warga yang belum divaksin maka pada hari itu juga langsung jemput bola divaksin,” ujar Yuni.

Dia menerangkan hingga kini angka kematian Covid-19 di Sragen tinggal 8,39% dan angka kesembuhan mencapai 91,61%. Angka kepatuhan memakai masker, sebut dia, mencapai 87% dan angka jaga jarak mencapai 84%. Dia berharap Sragen bisa segera turun menjadi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya