SOLOPOS.COM - Para pemenang Solo Best Brand Index (SBBI) 2017 berfoto bersama Pemimpin Redaksi Solopos, Suwarmin, pada penyerahan penghargaan merek terbaik di Alila Hotel Solo, Kamis (4/5/2017). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO -- Survei merek yang digelar Solopos Group, Solo Best Brand and Innovation (SBBI) Award, sudah berjalan bertahun-tahun. Selama 21 tahun mengadakan survei, penghargaan untuk merek terbaik, merek paling inovatif, dan merek paling bergengsi ini sudah diakui pengelola merek.

Para pengelola merek menilai lembaga survei Solo Research yang terlibar dalam survei SBBI 2021 kompeten dalam melaksanakan riset tersebut.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Diberitakan sebelumnya, SBBI Award 2021 bakal digelar pada 7 Juli 2021. Solopos berkomitmen selalu menghadirkan ajang penghargaan paling bergengsi di Soloraya bagi pemegang merek lewat SBBI yang tahun ini memasuki tahun ke-22.

Baca juga: Tak Kena Penyekatan di Jalan, Raffi Ahmad Melenggang Pakai Jet Pribadi

Ekspedisi Mudik 2024

Saat ini, tim survei telah mewawancarai ribuan responden untuk menentukan merek terbaik, paling bergengsi, atau paling inovatif. Ada 50 kategori merek yang disurvei.

Pemilik Candi Elektronik, Ardian Ayat Santiko, menilai ajang SBBI menjadi salah satu survei yang paling kompeten. Apalagi di Soloraya ini jumlah survei semacam ini masih sedikit.

“Survei ini [SBBI] kami percayai dan memang benar. Jadi hasil survei ini menjadi gambaran kami sebagai pelaku usaha, brand kami dicintai atau tidak. Kenapa masyarakat memilih kami dengan mengandalkan salah satu tolok ukurnya adalah SBBI ini,” kata dia kepada Solopos.com, Senin (10/5/2021).

Baca juga: Gelar PTM Setelah Lebaran, Sekolah di Jogja Bakal Screening Murid Secara Daring

Lebih Percaya Diri

Ardian menambahkan selama ini hasil survei SBBI selalu ditindaklanjuti dengan diskusi bersama tim. Diskusi ini untuk menyusun strategi selanjutnya bagaimana makin menguatkan merek mereka.

Selain itu, hasil apik dalam SBBI yang beberapa kali diterima Candi Elektronik secara mental membuatnya lebih percaya diri. Hasil survei menjadi salah satu masukan untuk terus berbenah baik dari cara beriklan maupun bagaimana menjual produk.

Baca juga: Mengapa Colomadu Masuk Karanganyar? Begini Awal Mulanya

Di sisi lain, pada masa pandemi membuat pengelola merek harus berubah, salah satunya dari segi marketing. Hasil SBBI bisa memberi masukan pengelola merek dalam menyusun strategi pemasaran.

Sekarang ini penjualan Candi Elektronik banyak beralih dari konvensional ke digital. Ia memanfaatkan media sosial dan e-commerce. Merek yang harus dijaga pun kini fokus di offline dan online.

“Tantangan kami adalah tim masih belajar. Banyak hal yang kami jalani, tapi belum yang terbaik. Beberapa strategi sudah dijalankan, tapi belum sempurna. Makanya kami juga terus berbenah,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya