SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir rob di Pekalongan, Jawa Tengah. (Antara Foto)

Solopos.com, PEKALONGAN – Rumah warga di pesisir utara Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menjadi langganan rob dan terus amblas. Hal ini setidaknya dialami warga Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, selama 10 tahun belakangan.

Tanah permukiman yang ditempati seakan-akan amblas karena selalu berada di bawah permukaan air sungai maupun air laut. Padahal, upaya meninggikan tanah dan lantai rumah telah dilakukan oleh warga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rata-rata warga di sana telah tiga kali meninggikan tanah hingga total sekitar 1,7 meter sejak 2010. Meski demikian, tetap saja permukaan air masih lebih tinggi dibandingkan permukiman mereka. Akibatnya, air laut yang mengalir ke sungai masuk ke rumah saat kondisi pasang.

“Saya lahir di sini, sebelumnya tidak seperti ini. Dulu, air sungai lebih rendah dari tanah pemukiman sini. Tapi saat ini, air sungai seperti semakin tinggi. Tanggul telah dibuat, tetap saja air sungai melimpas masuk ke pemukiman,” kata warga RW 06, Kelurahan Panjang Wetan, Subagyo, 56, seperti dilansir Detik.com, Minggu (8/8/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Profil Bambang Pamungkas, Pesepak Bola Kelahiran Semarang Yang Coret Anaknya dari KK

Rumah Subagyo persis di sisi barat Sungai Loji, berjarak sekitar 8 meter. Sedangkan dari bibir pantai, berjarak sekitar 1 kilometer.

Menurutnya, permukiman setempat mulai terjadi kasus banjir rob sejak tahun 2005 lalu namun belum begitu parah. Air rob dari laut masuk ke sungai dan melimpas ke permukiman akibat sungai tidak lagi bisa menampung debit air.

Berbagai upaya warga Pekalongan telah dilakukan termasuk meninggikan lantai rumah agar tidak semakin tenggelam. Sementara itu, pemerintah juga membuatkan tanggul di sepanjang bantaran sungai setempat dan juga meninggikan jalan-jalan di permukiman.

Baca juga: Mengenaskan! Kondisi Rumah di Pesisir Semarang Terancam Tenggelam Jadi Pendek Gegara Dikejar Air

“Tanggul sudah dibuat. Jalan juga sudah ditinggikan dua kali. Kami juga sudah meninggikan lantai. Soalnya, kalau lantai tanah tidak ditinggikan, air akan terjebak di dalam rumah karena jalan sudah tinggi. Lantai tanah rumah saya saja, sudah saya tinggikan bertahap. Tiga kali. Saat ini total sudah lebih tinggi 1,7 meter, dari semulanya. Lihat saja, rumah saya jadi seperti pendek,” ucap Subagyo.

Dijelaskan Subagyo, air rob kerap terjadi dan mulai parah pada tahun 2010. Beruntung, Pemkot Pekalongan menyediakan pompa air di setiap RT untuk mangatasi rob dan mengantisipasi tanah makin tenggelam. Meskipun fungsinya bukan hanya menyedot air rob, tetapi juga air limbah rumah tangga karena memang air limbah rumah tangga tidak bisa ke mana-mana lagi.

Dalam pantauan Detik.com, permukiman di wilayah Pekalongan Utara memang bangunan rumahnya tampak pendek-pendek. Sebagian kecil rumah sudah tidak terawat karena ditinggal pemiliknya. Bahkan tanah kosong yang dulu tampak dan dijadikan tempat bermain anak-anak kini terendam air.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya