SOLOPOS.COM - Jembatan Ampera yang membentang di atas Sungai Musi Palembang. (Liputan6.com)

Solopos.com, PALEMBANG — Sungai Musi di Palembang, Sumatra Selatan, disebut-sebut sebagai ladang harta karun peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Kabar ini mencuat karena banyak penyelam dan nelayan yang menemukan benda-benda kuno diduga peninggalan sejarah di wilayah Sungai Musi.

Diberitakan sebelumnya, penemuan harta karun itu menjadi sorotan internasional. Dikabarkan The Guardian, harta karun itu ditemukan nelayan di dasar Sungai Musi Palembang. Benda yang ditemukan antara lain koin, permata raja, hingga patung Buddha yang diperkirakan dibuat pada abad ke-8.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Diberitakan sebelumnya seorang arkeolog dari Inggris, Dr Sean Kingsley, mengatakan penemuan harta karun di Sungai Musi Palembang selama lima tahun terakhir sangat luar biasa. Dia pun mengaitkan harta karun yang diduga peninggalan Kerajaan Sriwijaya tersebut dengan dongeng Sinbad the Sailor.

Baca juga: Harta Karun Sriwijaya Ditemukan Bukti Ada Pulau Emas di Palembang?

“Dalam lima tahun terakhir, hal-hal luar biasa telah muncul. Koin dari semua periode, patung emas dan Buddha, permata, segala macam hal yang mungkin Anda baca di Sinbad the Sailor dan mengira itu dibuat-buat. Itu benar-benar nyata,” katanya seperti dikutip Solopos.com, Minggu (31/10/2021).

Dia mengatakan penemuan harta karun itu menjadi bukti bahwa Kerajaan Sriwijaya adalah dunia air. Masyarakat di sana dulunya kemungkinan tinggal di sungai dan banyak menghabiskan waktu di perairan. Ketika peradaban berakhir, maka rumah-rumah kayu, istana, kuil, dan segala harta benda mereka tenggelam bersama masyarakat di Sungai Musi.

“Mengambang di atas buaya yang menggigit, para nelayan lokal—manusia laut modern Sumatra—akhirnya membuka rahasia Sriwijaya,” sambung dia.

Baca juga: Harta Karun Kerajaan Sriwijaya Ditemukan, Harganya Miliaran

Penemuan harta karun ini juga membuktikan bahwa di masa lampau Kerajaan Sriwijaya menjadi poros yang mengendalikan Jalan Sutra Maritim.

“Selama lebih dari 300 tahun penguasa Sriwijaya menguasai jalur perdagangan antara Timur Tengah dan kekaisaran China. Sriwijaya menjadi persimpangan internasional untuk produk terbaik zaman itu. Penguasanya mengumpulkan kekayaan legendaris,” kata Kingsley.

Kisah Pemburu Harta Karun Sriwijaya

Bukti bahwa Sungai Musi menyimpan harta karun diduga peninggalan Sriwijaya dibenarkan oleh cerita Asmadi. Pria yang tinggal di pinggiran Pulau Kemaro, Palembang itu sering menyelami Sungai Musi untuk berburu harta karun.

Menurut Asmadi, menyelam di Sungai Musi sama dengan bertaruh nyawa jika hanya mengandalkan peralatan seadanya.

“Saya sudah sering berada pada keadaan antara hidup dan mati saat menyelam. Sebab di dalam, kami hanya meraba-raba dasar sungai. Kami tidak tahu bahaya apa yang akan datang. Itu sebabnya kami wajib membuat perkiraan sebelum menyelam,” jelasnya.

Baca juga: Gegara Korupsi, Masjid Sriwijaya Jadi Sarang Ular-Babi

Bagi Asmadi, risiko menyelam berbanding lurus dengan hasil harta karun yang didapatkan. Jika sedang beruntung, kelompok selamnya bisa mendapatkan emas berbentuk perhiasan yang harganya mencapai jutaan rupiah. Akan tetapi jika sedang tidak beruntung, dia hanya mendapatkan koin kuno atau keramik yang harga jualnya tidak terlalu tinggi.

Sementara kisah lain diceritakan Arya, pemburu harta karun Sriwijaya yang tergabung dalam Komunitas Petualang Metal Detektor Indonesia. Dia mengatakan bahwa penggunaan alat tersebut mempercepat pencarian jejak peninggalan Kerajaan Sriwijaya.

“Di Sumsel, saya yang pertama menggunakan metal detektor sejak 2017. Untuk tahun 2019 sudah mulai banyak yang ikut pakai metal detektor. Memang dalam memastikan posisi jejak sejarah jauh lebih akurat,” terangnya seperti dikabarkan Antara.

Baca juga: Gilaa…Jadi Lahan Korupsi Alex Noerdin Cs., Masjid Sriwijaya Tak Selesai Dibangun

Arya mengatakan cara manual membutuhkan waktu lama. Sementara dengan metal detektor pemburu dapat langsung menemukan titik terang lokasi harta karun Sriwijaya, bahkan kurang dari sehari.

Berbekal alat tersebut, Arya berhasil mengumpulkan 100 koleksi harta karun peninggalan Sriwijaya, mulai dari koin, kalung, manik-manik, tombak, dan cincin. Kebanyakan benda itu dia temukan di wilayah Mariana, Kedukan Bukit, Ujung Borang, dan Ujung Kenten, di pinggiran dan di dalam Sungai Musi.

“Dalam memastikan itu peninggalan zaman Sriwijaya atau bukan, saya bertanya dan belajar pada dosen-dosen sejarah di Palembang atau bertanya pada pemburu lain. Jika asli, maka akan saya simpan di rumah,” sambung dia.

Arya meyakini masih banyak peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang terpendam di Kota Palembang, khususnya di perairan Sungai Musi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya