SOLOPOS.COM - Talud ambrol di Dusun Jarum RT 003/RW 003, Desa Sidorejo, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri. Foto diambil Senin (14/12/2020). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebidang talud jalan di Dusun Jarum RT 003/RW 003, Desa Sidorejo, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri ambrol akibat ada pergeseran tanah setelah terjadi hujan lebat. Akibat kejadian itu, satu rumah warga terisolasi karena aksesnya tertutup.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, kejadian itu terjadi pada Jumat (11/12/2020), pukul 09.00 WIB. Akibatnya, pengendara yang melewati jalan tersebut harus ekstra hati-hati. Jalan itu menghubungkan antara Dusun Jarum dengan Dusun Pucungan, Sobo, Pekelan dan daerah perbatasan Jawa Timur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Begini Cara Camat Mojogedang Karanganyar Bujuk Warganya Agar Mau Karantina Mandiri

Kaur Pelayanan Umum Desa Sidorejo, Imron Ahmadi, mengatakan saat kejadian, kondisi cuaca di lokasi cerah. Namun pada malam harinya atau dini hari terjadi hujan lebat.

“Awalnya hanya ada retakan tanah antara talud dengan jalan. Namun, semakin lama talud ambrol. Kemudian retakan tanah merambah ke jalan. Saat ini retakan sudah hampir ke tengah jalan,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Senin (14/12/2020).

Menurut dia, saat terjadi hujan lebat, retakan itu masih berpotensi semakin meluas. Adapun panjang talud yang saat ini ambrol sekitar 10 meter. Sedangkan ketinggian talud sekitar tujuh meter.

Talud yang ambrol, kata dia, menutupi jalan masuk ke salah satu rumah milik warga, Katmin. Ia tinggal bersama istri dan satu anaknya. Sekarang, jika akan keluar rumah mereka harus jalan kaki menerabas ke pekarangan, memakai motor tidak bisa. Sekitar 25 meter baru ada rumah warga lain.

“Di bawahnya talud yang ambrol itu ada kandang kambing. Saat kejadian, sebagian tanah masuk ke kandang. Namun kandangnya tidak runtuh. Selain itu, kambingnya juga bisa diselamatkan,” ungkap dia.

Bisa Dilewati

Ia mengatakan, saat ini jalan itu masih bisa dilalui kendaraan. Namun harus dengan ekstra hati-hati. Di area itu juga sudah dipasang rambu-rambu. Jalan akan ditutup jika kondisi semakin parah atau retakan semakin meluas. Di lokasi kejadian, kali terkahir terjadi hujan pada dini hari tadi.

“Yang terkena retakan sekitar setengah jalan, masih ada sisa 1,5 meter. Beruntung di bahu jalan ada tanahnya. Jadi kalau ada mobil atau roda empat melintas masih bisa meski di luar aspal,” ujar dia.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, mengaku telah mendapat informasi kejadian talud ambrol itu. Ia pun segera menghubungi Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri untuk dilakukan perbaikan. Dan saat ini sudah mulai dilakukan pengecekan untuk perbaikan.

Duh, Sudah 8 Kecelakaan KA Terjadi di Perlintasan Tanpa Palang Kalijambe Sragen

Menurut Bambang, jika ada hujan lebat, retakan itu masih berpotensi semakin meluas. Karena air masuk ke dalam rekahan tanah tersebut.

“Harus hati-hati kalau memperbaiki talud itu. Karena masih berpotensi longsor lagi. Upaya cepat yang bisa dilakukan mengatur aliran air hujan agar tidak mengalir ke area retakan. Bisa dengan menutup retakan dengan plastik, agar mengurangi resiko air masuk,” kata Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya