SOLOPOS.COM - Tanaman suweg tumbuh di kampus Unika Wima Madiun, Jatim, Sabtu (21/11/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Tanaman langka suweg dicoba dibudidayakan di kampus Unika Wima Madiun.

Madiunpos.com, MADIUN – Universitas Katolik (Unika) Widya Mandala (Wima) Madiun berhasil membudidayakan tanaman suweg (Amorphophallus variabilis) yang masih berkerabat dekat dengan bunga bangkai (Amorphophallus titanium), porang (Amorphophallus muelleri), dan
konjac (Amorphophallus konjac).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dosen Program Studi (Prodi) Biologi Unika Wima Madiun, Leo Eladisa Ganjari, menjelaskan tanaman suweg bisa dibudidaya masyarakat selayaknya porang yang selama ini bahkan sudah menjadi komoditas ekspor. Menurut dia, tanaman suweg berasal dari tunas-tunas yang banyak keluar dari umbi. Bibit tanaman suweg, lanjut Leo, sebaiknya ditanam pada musim penghujan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami mendapat bibit tanaman suweg dari Bogor. Kami sebenarnya ingin juga mencoba menanam bungai bangkai tapi belum tersedia bibit. Kami menanam suweg sejak tiga tahun yang lalu. Hasilnya tampak pada tanaman suweg yang sudah tumbuh dalam bentuk bunga,” kata Leo saat berbincang dengan Madiunpos.com di Kampus Unika Wima Madiun, Sabtu (21/11/2015).

Sebelum bibit tanaman suweg ditanam, Leo menerangkan, media tanah terlebih dahulu digemburkan. Tanah yang gembur lantas dibuat lubang tanam seukuran dengan bibit tanaman suweg. Setelah bibit ditanam, tunas tanaman suweg ditimbun kembali dengan tanah beserta seresah dedaunan yang juga berfungsi sebagai pupuk.

“Suweg bisa menjadi makanan cadangan pertama setelah nasi. Budidaya suweg sama saja melakukan antisipasi terhadap krisis beras dan umbi-umbi yang bisa terjadi kapan saja. Suweg juga punya banyak manfaat apabila dikonsumsi, salah satunya memberi pertahanan pada tubuh terhadap munculnya berbagai penyakit,” jelas Leo.

Bisa 5 Kg

Dosen Program Studi (Prodi) Biologi Unika Wima Madiun, Leo Eladisa Ganjari menunjukkan tanaman suweg yang tumbuh di kampus Unika Wima Madiun, Sabtu (21/11/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)


Dosen Program Studi (Prodi) Biologi Unika Wima Madiun, Leo Eladisa Ganjari menunjukkan tanaman suweg yang tumbuh di kampus Unika Wima Madiun, Sabtu (21/11/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Menurut Leo, suweg termasuk tanaman yang suka naungan sehingga penanaman sebaiknya berada di sekitar atau di bawah pohon rindang. Dia menyarankan penggemburan tanah mesti dilakukan secara rutin agar memudahkan umbi suweg melakukan pertumbuhan.

Leo menyebut pertumbuhan umbi tanaman suweg bisa mencapai berat 5 kg. “Umbi tanaman suweg yang telah menempuh tiga periode dalam waktu tiga tahun tidak terlalu baik untuk dikonsumsi karena berukuran cenderung kecil. Sari-sari dalam umbi sudah habis untuk pertumbuhan bunga. Biasanya, pada tahun pertama umbi memang tidak dipanen melainkan hanya dibalik posisinya. Pada tahun kedua umbi suweg barulah dipanen. Cara
ini diyakini dapat meningkatkan ukuran umbi secara signifikan,” jelas Leo.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya