SOLOPOS.COM - Penari dari Sanggar Sarutomo menampilkan Tari Wonderland Indonesia atau Tari Nusantara di Pendapa Rumah Dinas Bupati kompleks Setda Wonogiri, Jumat (15/10/2021). (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Empat penari bersiap memasuki Pendapa Rumah Dinas Bupati kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri. Setelah pembawa acara memberi panduan, mereka melangkah menuju lokasi acara diiringi musik. Pakaian mereka merah mencolok menjadi pusat perhatian. Masker menutup rapat area mulut dan hidung mereka.

Selama pandemi Covid-19 ini acara yang digelar di lingkungan Setda Wonogiri selalu menerapkan protokol kesehatan ketat. Kebijakan itu untuk mencegah penularan Covid-19. Karena itu panitia mewajibkan para penari memakai masker.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bupati, Joko Sutopo; Wakil Bupati, Setyo Sukarno; Ketua DPRD Wonogiri, Sriyono, dan pejabat teras lainnya menyambut meriah kemunculan mereka. Hari itu menjadi hari sejarah untuk penari dari Sanggar Sarutomo, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri tersebut.

Baca Juga: Mi Seblak Ada di Tambongwetan Klaten, Rasa Kencurnya Menggugah Selera

Mereka merupakan penampil karya seni budaya pertama di pendapa rumah dinas Bupati sejak Covid-19 mewabah, Maret 2020 lalu. Pendapa sepi dari kegiatan seni budaya sejak lebih dari setahun akibat pandemi Covid-19. Kegiatan yang digelar di pendapa selama pandemi ini kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan, seperti vaksinasi.

Tari Nusantara ditampilkan dalam acara pengundian hadiah PT Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan Wonogiri atau BPR BKK Wonogiri (Perseroda), Jumat (15/10/2021). Tarian itu memiliki banyak unsur kebudayaan dari berbagai daerah di Nusantara. Budaya itu diramu dalam sebuah tarian yang apik.

“Ini pengalaman pertama kami menari memakai masker. Tadi sempat kaget waktu panitia meminta kami memakai masker. Sebelumnya enggak tahu kalau harus pakai masker. Tapi enggak masalah, walau pun mimik muka menjadi tak terlihat. Bermasker enggak mengurangi makna tarian yang kami bawakan. Toh ini juga buat mencegah penularan Covid-19,” ucap Eka Nur Pilang, 24 salah satu penari sekaligus koreografer.

Baca Juga: Boyolali Genjot Vaksinasi Pelajar, Berharap PTM Digelar Penuh

Hari itu, dia bersama Tabita Aurelia M., 16; Rima Wahyuni, 22; keduanya warga Kecamatan Baturetno; dan Karisma Winda P., 22, warga Kecamatan Giriwoyo menampilkan tari yang mereka beri nama Wonderland Indonesia atau Tari Nusantara. Melalui tari itu mereka ingin mengetengahkan budaya dari berbagai daerah di Indonesia.

Mereka menciptakan gerakan tari yang disesuaikan dengan iringan lagu daerah, meliputi Paris Berantai dari Kalimantan Selatan, Si Patokaan dari Sulawesi Utara, dan Sajojo dari Papua. Selain itu gerakan tari terinspirasi dari lagu Soleram dari Riau, lagu etnik Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Ada juga kreasi gerakan yang diambil dari Tari Piring dari Sumatra Barat.

“Syukur pada masa pandemi Covid-19 ini kami sudah beberapa kali tampil. Pada penampilan sebelumnya kami tak memakai masker, tapi setelah tampil kami langsung pakai masker,” ujar Eka.

Baca Juga: DLH Boyolali Dorong Penanganan Sampah Rampung di RT

 

Tantangan

Menurut dia, menari memakai masker adalah tantangan tersendiri. Menari memaki masker pasti membuat ngos-ngosan atau sulit bernapas. Hal itu karena oksigen yang dihirup minim. Pada saat bersamaan dia harus terus bergerak.

Oleh karena itu, dia harus mampu mengatur napas. Di saat bersamaan pula dia harus tetap fokus supaya tak lupa gerakan dan blokingnya tepat. Gerakan pun harus diselaraskan dengan iringan musik.

“Kami akan berlatih lagi menari pakai masker agar terbiasa. Beberapa waktu ke depan kami masih akan tampil lagi. Biar kalau panitia meminta pakai masker kami sudah siap,” ulas Eka.

Baca Juga: 9.000 PKL dan Warung di Wonogiri Dapat Bantuan Rp10,8 Miliar

Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Jawa Tengah, Peni Rahayu, mengaku senang melihat Kabupaten Wonogiri sudah ramai. Menurut dia, hal itu menunjukkan aktivitas masyarakat sudah pulih dan ekonomi membaik.

Kendati demikian dia mengingat semua pihak selalu menerapkan protokol kesehatan di mana pun berada. Dia mendoakan warga Kabupaten Wonogiri sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya