SOLOPOS.COM - Ilustrasi. Petugas pengukuran jalan tol Solo-Jogja merampungkan pekerjaannya di Kranggan, Polanharjo, Klaten, Kamis (6/8/2020). (Solopos.com-Ponco Suseno)

Solopos.com, SLEMAN- Pembangunan jalan tol Jogja-Bawen akan dilakukan mulai akhir tahun ini. Saat ini persiapan menuju kegiatan konstruksi terus dilakukan pemerintah.

Humas PT Jasamarga Jogja-Bawen, Banu Subekti mengatakan saat ini persiapan menuju kegiatan konstruksi masih terus dilakukan. Pihaknya terus menyelesaikan kegiatan musyawarah bagi warga terdampak hingga proses pembayaran uang ganti kerugian (UGK).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami selesaikan tahapan per tahapan proses musyawarah warga dan pembayarannya sampai nanti pembebasan lahan terdampak selesai,” kata Banu saat dihubungi Harian Jogja, Jumat (3/9/2019).

Baca juga: 4 Opsi Sebelum Rest Area Tol Solo-Jogja di Klaten Diputuskan Terbelah

Sembari memunggu selesainya proses pembebasan lahan, lanjut Banu, saat ini dilakukan dua kegiatan lelang. Pertama seleksi untuk penyedia jasa konsultansi pengendalian mutu independen (PMI) pekerjaan pembangunan jalan tol Jogja Bawen. Kedua seleksi penyedia jasa konsultansi pekerjaan pengawasan teknik paket 1, seksi 1 dan 2 jalan Tol Jogja Bawen.

“Nah, ketika proses ini berjalan ya tentu tidak jauh dengan kegiatan konstruksi. Saat ini masih September sehingga kami kerjar target kegiatan konstruksi pada akhir tahun. Kemungkinan dapat dilakukan,” ujarnya.

Dijelaskan Banu, proyek jalan tol Jogja Bawen termasuk salah satu program strategis nasional (PSN). Pengerjaannya tergantung juga dari dana yang disediakan oleh LMAN. Anggaran pembebasan lahan sekitar Rp365 miliar itu, sampai saat ini terserap baik. “Kami sudah laporkan ke LMAN dan mengajukan untuk tahap (pembayaran) selanjutnya. Sudah direspon baik oleh LMAN,” katanya.

Baca juga: Tekan Angka Kematian Pasien Covid-19, Ini Kebijakan Dinkes Kota Jogja

Dijelaskan Banu, pekerjaan konstruksi jalan tol ini akan dimulai dari wilayah Jogja, yakni dari seksi 1. Seksi 1 dimulai dari Tirtoadi Mlati hingga Banyurejo Tempel. “Untuk IPL di Jawa Tengah progresnya sudah bagus, semoga segera ditetapkan,” harapnya.

Banu menjelaskan lahan yang sudah dibebaskan saat ini baru 8,6 hektare dari sekitar 47,6 hektare yang dibutuhkan. Adapun anggaran pembebasan lahan untuk ruas jalan tol Jogja-Bawen dianggarkan sekitar Rp7,5 Triliun.

“Untuk kegiatan konstruksi masih menunggu persetujuan rencana teknis akhir (RTA) dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Bina Marga KemenPUPR. Termasuk nanti rencana pembersihan lahan (land clearing) masih akan dibicarakan,” katanya.

Baca juga: Tatap Kota Gastronomi, Pemkot Salatiga Latih Pelaku Kuliner

Disinggung soal keterlibatan warga di sekitar lokasi proyek dalam pembangunan, Banu mengakui secara umum gambaran untuk melibatkan warga setempat tetap diharapkan bisa dilakukan. “Hanya saja sampai saat ini kami belum mengetahui nanti siapa kontraktornya. Kalau sudah ditetapkan akan kami sampaikan itu,” kata Banu.

Terpisah, Manajer Humas PT JMM Rachmad Jasiman saat dikonfirmasi mengenai kebutuhan tenaga konstruksi dengan melibatkan warga sekitar memang direncanakan. Hanya saja, ia belum dapat merinci berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk proyek tol Jogja-Solo untuk seksi 1 tersebut.

“Untuk sementara kami belum bisa memetakan jumlahnya secara detail. Tapi mudah-mudahan nantinya dapat menyerap tenaga kerja di koridor sekitar jalan Tol Solo -Jogja hingga YIA,” kata Rachmat.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya