Tenggelam, KRI Nanggala-402 Patroli Abadi/On Eternal Patrol

Solopos.com, DENPASSAR – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan KRI Nanggala-402 tenggelam atau subsunk. Kapal selam ini diperkirakan berada di palung laut berarus kencang di sekitar Pulau Bali dengan kedalaman sekitar 850 meter.

Peralihan status ini membuat warganet ramai menyebut istilah on eternal patrol yang berarti patroli abadi. Dihimpun dari berbagai sumber, Minggu (25/4/2021), on eternal patrol merupakan istilah yang disematkan untuk kapal selam tenggelam saat menjalankan misi militer di lautan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Istilah ini disematkan pada kapal selam militer yang tidak bisa kembali ke pelabuhan. Ketika kapal selam tenggelam dan tidak berhasil kembali, maka patroli itu disebut abadi. Istilah ini dipakai sebagai penghormatan kepada seluruh awak kapal selam yang gugur saat menjalankan tugas dan menjaga samudra.

Baca juga: 10 Negara Ini Warganya Paling Doyan Seks

Selain on eternal patrol, netizen juga menggaungkan motto korps Kapal Selam RI, WIra Ananta Rudira, setelah KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam.

Motto Wira Ananta Rudira diusulkan Laksma TNI (Purn) R P Poernomo yang pernah menjabat sebagai Komandan Sekolah Kapal Selam pertama pada 1959. Wira Ananta Rudira berarti Tabah Sampai Akhir dan resmi digunakan Korps Kapal Selama sejak 16 Maret 1961.

Hilang Kontak

Diberitakan sebelumnya, KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) saat hendak melakukan latihan tembak dan dinyatakan tenggelam pada Sabtu (24/4/2021). Mantan Kepala Kamar Mesin (KKM) KRI Nanggala-402, Laksda (purn) Frans Wuwung memperkirakan kemungkinan terburuk yang terjadi.

Menurutnya kondisi kapal seperti diremas tekanan air bila berada di kedalaman lebih dari 300 meter. Apalagi menurut informasi terbaru kapal itu tenggelam di palung laut berarus kencang di kedalaman 850 meter di sekitar Pulau Bali.

Baca juga: KRI Nanggala-402 Tenggelam, Mantan Kepala Mesin: Kapal Seperti Diremas Air

"Kalau kemungkinan terburuk, ya dia (KRI Nanggala-402) sudah tenggelam, dan berada di luar batas destruction deep. Berarti dia tenggelam di kedalaman laut yang besar lebih dari 300 meter," ujar Frans saat ditemui Detik.com di kediamannya, Sabtu (24/4/2021).

Frans menyebut informasi adanya serpihan benda yang diduga kuat dari KRI Nanggala-402 itu artinya kapal sobek karena tekanan air.

"Yes itu (koyak) dan koyaknya itu sobek gitu saja, (karena) tekanan air. Persis diremes, (ibaratnya) orang itu dicekek," jawabnya.

Dia pun menyebut jika kemungkinan buruk itu terjadi, maka sekarang tinggal berharap mukjizat Tuhan.