SOLOPOS.COM - Kepala Desa (Kades) Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Sukamto, menunjukkan aplikasi Info Digital Sendang di kantornya, Selasa (24/8/2021). Aplikasi itu salah satu inovasi yang dikembangkan pemerintah desa tersebut agar warga mudah mengakses informasi dan layanan. (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRIDesa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri menjadi percontohan bagi 250 desa lainnya di daerah tersebut terkait keterbukaan informasi publik.

Sebagai informasi, Desa Sendang menjadi terbaik pertama pada ajang Anugerah Apresiasi Implementasi Keterbukaan Informasi Publik Desa 2021. Penghargaan diserahkan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Halim Iskandar, saat acara peringatan Hari Hak untuk Tahu Sedunia di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang, Banten, Selasa (28/9/2021).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, memberi apresiasi kepada Pemerintah Desa Sendang sejak masuk nominasi 10 besar desa terbaik pada ajang itu. Apresiasi disampaikannya saat tim dari Komisi Informasi Pusat (KIP) menilai implementasi keterbukaan informasi publik di Desa Sendang, Kamis (9/9/2021) lalu.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Wow! Emak-Emak di Klaten Sulap Sampah Plastik Jadi Tas Cantik

Saat itu lelaki yang akrab disapa Jekek tersebut mengatakan, Desa Sendang mampu membuktikan sebagai desa yang transparan, sehingga layak menjadi percontohan bagi desa lain di Wonogiri. Desa lain tak perlu gengsi mencontohnya.

Dia meyakini transparansi merupakan pintu untuk mencapai perubahan desa yang lebih baik. Menurut dia, desa yang transparan adalah desa yang membuka ruang untuk warga agar bisa terlibat aktif dalam perencanaan program. Selain itu terbuka menerima kritik dan masukan warga untuk meningkatkan pelayanan.

“Masyarakat harus diberi ruang seluas-luasnya agar bisa berpartisipasi aktif dalam pembangunan desa. Ruang untuk masyarakat mengontrol dan menilai kinerja pemerintahan desa. Desa lain enggak perlu gengsi mencontoh Desa Sendang. Kalau untuk menuju perubahan yang lebih baik kenapa harus gengsi,” ucap Bupati.

Baca Juga: Takut Suntik, Warga Demakijo Berlindung di Dekapan Istri saat Vaksinasi

 

Terbuka

Kepala Desa (Kades) Sendang, Sukamto, mengaku pemerintah desanya sangat terbuka. Warga desa atau siapa pun dapat dengan mudah mengontrol kinerja pemerintahan desa yang dijalankannya. Informasi anggaran, program, realisasi program, dan lainnya dapat dilihat melalui website desa.

Pemerintah desa juga membuka pintu bagi warga yang ingin memberi kritik dan masukan jika ada pelayanan yang dirasa kurang. Saking terbukanya, Sukamto selalu menerima kedatangan pihak tertentu mengatasnamakan organisasi yang ingin mengontrol realisasi anggaran desa.

Kesempatan bertemu mereka dimanfaatkan Sukamto untuk meminta kritik dan masukan. Jika ada pelayanan atau program yang kurang pas, Sukamto memastikan akan memperbaikinya.

Baca Juga: Ibu-Ibu di Wonogiri Jadi Sasaran Pelatihan Pemadaman Kebakaran

“Kalau ada pihak yang datang menanyakan aneh-aneh saya enggak masalah. Justru saya bisa bertanya pelayanan kami ada kekurangan apa. Kami juga terbuka jika ada pihak yang ingin bekerja sama. Desa Sendang selalu terbuka,” ujar mantan aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Kabupaten Wonogiri itu.

Sementara itu, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Desa Sendang, Agung Susanto, mengatakan ada tiga aspek utama yang terdapat dalam keterbukaan informasi publik desa, yakni administrasi desa, aktivasi dan akses masyarakat, dan inovasi desa terkait pelayanan publik.

Administrasi desa, seperti ihwal informasi yang disediakan setiap saat, secara berkala, secara serta merta, dan tindakan terhadap informasi yang dikecualikan. Di dalamnya memuat transparansi terkait profil desa, data perangkat desa, laporan keuangan, APB desa, RPJM desa, LKPJ, dan lainnya.

Baca Juga: Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Semarang-Solo Ampel, 1 Orang Meninggal

 

Pelibatan Warga

Aktivasi dan akses masyarakat untuk melihat sejauh mana pelibatan warga dalam menyusun program. Agung yang juga Sekretaris Desa (Sekdes) Sendang itu menyebut pihaknya aktif melibatkan warga dalam banyak hal.

Secara formal pelibatan warga seperti saat musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbang desa). Secara nonformal, pemerintah desa rutin menyambangi warga untuk menyerap informasi, masalah yang dihadapi, dan memberi edukasi tentang suatu hal.

Terkait inovasi desa, Desa Sendang membuat inovasi berupa aplikasi Info Digital Sendang atau IDS yang bisa diunduh di play store. IDS memudahkan warga mengakses berbagai informasi dan layanan secara online, seperti layanan administrasi kependudukan (adminduk).

Baca Juga: Penemuan Mayat di Sungai Tempel Karangdowo Gemparkan Warga

Informasi yang tersaji di aplikasi meliputi menu Website Desa, Informasi yang menjadi wadah warga menyampaikan kritik dan masukan, Warung Cenik, portal penjualan produk warga, dan Adminduk Online yang bisa melayani pembuatan akta kematian, akta kelahiran, kartu keluarga (KK), dan sebagainya.

“Warga bisa menyampaikan kritik dan masukan melalui aplikasi tersebut. Kami selalu mengeceknya,” ulas Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya