SOLOPOS.COM - Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menggelar Sharing Wartawan dan Praktisi Public Relation (PR) belum lama ini. (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA--Tiga pembicara hadir membagikan pengalamannya dalam dunia kehumasan di acara bertajuk “Sharing Wartawan dan Praktisi Public Relation (PR)”, akhir pekan lalu.

Ketiga pembicara tersebut adalah Ketua Umum Asosiasi Perusahaan PR Indonesia (APPRI) Jojo S. Nugroho, S.Sos., CCM., Humas LIPI Dr. Dyah Rachmawati Sugiyanto dan wartawan Suara Merdeka Sri Syamsiyah Lestari Sjafiie, S.Sos., M.Si.

Acara yang digelar oleh Program Studi Humas, Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) ini digelar secara daring melalui platform zoom meeting.

Berkesempatan menjadi pemateri pertama, Jojo S. Nugroho menekankan pentingnya menguasai skill media relation dan memahami karakteristik wartawan untuk menjadi seorang PR.

Baca Juga: SG dan Polres Rembang Bersinergi Capai 100% Vaksinasi Karyawan

“Seorang PR harus pahami 5W1H dan juga prinsip piramida terbalik karena kita harus menulis rilis sesuai dengan apa yang media mau. Selain itu kita juga harus pahami nilai berita, ini yang menjadi daya tarik dan akan memberikan dampak,” ujar peraih penghargaan Tokoh PR Paling Berpengaruh 2021 dari MAW Award ini.

Sementara itu, Dyah Rachmawati menuturkan bahwa menjalin kerja sama dengan media bukan hanya sekedar barter informasi demi sebuah keuntungan dan citra yang baik dihadapan publik.

Lebih dari itu, tujuan pokok berhubungan dengan media adalah menciptakan pengetahuan dan pemahaman kepada khalayak publik sehingga terjadi konsep berpikir dalam kehidupan bermasyarakat dan akhirnya terjadi perubahan sikap dan perilaku.

“Media relation itu dibangun pelan-pelan, step by step, event by event. Kalau ada pertanyaan apakah media relation bisa membentengi kita dari potensi krisis, jawabannya iya. Karena itulah menjalin hubungan baik itu tidak bisa dilakukan secara instan,” tegasnya.

Baca Juga: Pengumuman, BI Naikkan Batas Maksimal Tarik Tunai di ATM Jadi Rp20 Juta

Data Lengkap

Di masa pandemi ini, Dyah mengungkap sebagai seorang PR juga dituntut untuk bisa memberikan respons yang cepat untuk wartawan, karena itulah kecakapan seorang PR harus semakin meningkat.

“Ada tiga kunci sukses ber-media relation saat pandemi seperti sekarang ini, yakni mengenali personil media, mengenali cara kerja media di lapangan dalam masa pandemi dan juga mengenali ideologi media,” imbuhnya.

Di akhir paparan, Sri Syamsiyah yang juga dosen di Prodi Humas UKSW ini membagikan tips bagi seorang PR untuk merespon pertanyaan wartawan.

“PR harus memiliki data yang kuat, harus memonitor semuanya. Tidak perlu diungkap semua tetapi karena wartawan sudah memiliki data di lapangan, PR harus punya data yang lengkap. Selain itu PR harus jujur, meskipun tidak semua diungkap ke wartawan,” katanya.

Baca Juga: Bantah Kabar Hoaks Penutupan Sementara SPBU, Ini Penjelasan Pertamina

Ketua Program Studi Humas Rini Dharmastuti dalam pesan singkat yang dikirimkannya menuturkan kegiatan ini adalah agenda rutin prodi yang dipimpinnya sebagai sarana untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa.

“Webinar ini diadakan sebagai kuliah tamu untuk mata kuliah dasar-dasar jurnalistik dan mata kuliah media relation. Kali ini berbeda dengan sebelumnya karena kami juga mengundang humas dari instansi pemerintah untuk membagikan pengalamannya,” katanya.

Dekan FTI UKSW Dr. Wiwin Sulistyo, S.T., M.Kom. membuka secara resmi webinar ini. Beliau mengapresiasi kegiatan ini karena tidak hanya diikuti mahasiswa Prodi Humas UKSW saja, tetapi juga humas dari instansi pemerintah, baik pemerintah pusat dan juga daerah.

Rekomendasi
Berita Lainnya