SOLOPOS.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (kanan) berbincang dengan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) seusai memberikan keterangan pers terkait evaluasi penyelenggaraan Liga 1 dan Liga 2 di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (22/10/2021). (Antara/Indrianto Eko Suwarso)

Solopos.com, SOLO – PSSI dan PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) masih mengkaji wacana gelaran Liga Indonesia boleh dihadiri penonton. PT. LIB memprediksi harga tiket nonton pertandingan Liga 1 berkisar Rp250.000 hingga Rp1,5 juta dengan sejumlah fasilitas.

Kenaikan itu tergolong drastis mengingat dalam situasi normal harga tiket pertandingan sepak bola berkisar Rp25.000 hingga Rp150.000. Namun, dengan tiket bola yang mencapai jutaan rupiah itu penonton mendapat fasilitas terkait protokol kesehatan. Belum ada keterangan pasti terkait harga tiket pertandingan Liga 2.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kenapa karcis bisa sampai segitu? Karena akan banyak benefit yang didapat penonton,’’ kata Direktur Utama PT. LIB, Ahmad Hadian Lukita dilansir dari situs resmi PSSI, Minggu (24/10/2021).

Baca Juga: Timnas U-23 Dibekuk Australia, Begini Tanggapan Ketum PSSI

Luluk sapaan akrabnya mengatakan penonton bakal memperoleh fasilitas seperti peralatan prokes kesehatan seperti masker, hand sanitizer, swab test antigen, dan makanan. Rencana gelaran pertandingan dengan penonton merespons keinginan pemerintah menghadirkan penonton dengan skala terbatas dalam lanjutan kompetisi 2021/2022.

Sementara itu, Ketua PSSI Mochamad Iriawan, menyatakan rencana itu memerlukan beberapa tahapan seperti tahapan penyesuaian, analisa, dan survei sebelum akhirnya kompetisi dibuka untuk penonton. Dalam tahapan awal, rencana yang boleh menonton yakni undangan seperti Satgas Covid-19, Kemenpora, Kemenkes, BNPB, ketua suporter klub, media, dan undangan lain.

“Terima kasih atas peluang yang diberikan oleh pemerintah di mana sepak bola ada penonton lagi. Sepak bola tanpa penonton itu memang hambar. Kita akan kaji, survei, dan analisa soal ini lebih dulu’’ ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat memaparkan rencana kompetisi dengan penonton kepada Menpora Zainudin Amali.

Iriawan menambahkan sebelum ada penonton, PSSI lebih dulu menyiapkan infrastruktur dan teknologi informasi. Hal itu dikarenakan tidak semua stadion memiliki standar FIFA dan AFC. Lalu, tidak semua juga stadion memiliki fasilitas single seat dan memiliki nomor bangku.

Hingga saat ini stadion berstandar FIFA dengan fasilitas single seat dan memiliki nomor di bangku penonton hanya di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan I Wayan Dipta, Bali. Sedangkan Stadion Manahan sudah single seat tetapi belum mempunyai nomor di bangku stadion. Lalu, PSSI juga menyiapkan teknologi informasi terkait tiket masuk dan lain-lain.

“Ini yang akan kami siapkan dulu. Setelah semua siap baru kami akan diskusikan lebih lanjut dengan Kemenpora, Kemenkes, Satgas Covid, Koordinator PPKM Jawa Bali dan luar Jawa Bali, Kepolisian, dan BNPB,’’ imbuh Iriawan.

Baca Juga: Banjir Hukuman dari PSSI, PSG Pati Minta Pemain Bisa Kontrol Emosi

Ia mengimbau tidak semua penonton harus datang ke stadion. Hal itu dikarenakan selain kapasitas terbatas, lanjutan BRI Liga 1 juga tetap disiarkan oleh televisi dan streaming.

Menpora Zainudin Amali, memahami kesulitan yang akan dihadapi PSSI ketika ada penonton. Ia meminta ada sosialisasi kepada klub dan penonton agar bisa dipahami.

“Ini penting karena dalam situasi new normal ini, menonton di stadion itu tidak seenak ketika keadaan normal. Saat ini harus ada social distancing, memakai masker, harus swab antigen, dan lain-lain,’’ ujar Menpora.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya