SOLOPOS.COM - Amien Rais. (dok)

Solopos.com, JAKARTA — Tokoh reformasi, Amien Rais buka suara terkait keluarnya dirinya dari PAN dan membentuk Partai Ummat.

Ia mengaku gagal mendidik sikap mental dan moral di PAN yang didirikannya seusai reformasi 1998.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pengakuan Amien Rais itu disampaikan saat hadir dalam podcast Youtube Akbar Faizal Uncensored berjudul TESTIMONI POLITIK AMIEN RAIS: MEREKA MENCOBA MENYUAP SAYA PADA PILPRES LALU sebagaimana dilihat Solopos.com, Jumat (22/10/2021).

“Kami pernah bikin riset, Pak Amien. Bahwa karakter partai politik di dunia ketiga selalu ada masalah di pengelolaan internal. Ketika ada masalah yang terjadi ada pembelahan dengan caranya sendiri. Ini ada partai di era reformasi, didirikan oleh tokoh reformasi, dinamakan Partai Amanat Nasional, tiba-tiba sang tokoh roh dari partai itu meninggalkan dan bikin partai baru? Ada apa sebenarnya, Pak?” tanya Akbar Faizal yang juga politikus Partai Nasdem.

“Ya mungkin saya tidak berhasil mendidik sikap mental sikap moral,” jawab Amien Rais yang langsung disambut tawa Akbar Faizal.

Kenangan Habibie

Untuk menjawab pertanyaan Akbar, Amien Rais lalu menyebut kenangannya bersama Presiden ke-3 RI, B.J. Habibie. Pada suatu ketika, kata Amien, Habibie menyatakan bahwa manusia kadang lebih jahat dari anjing.

“Saya ingat kata Pak Habibie, ‘Mas Amien, kadang-kadang manusia lebih jahat dari anjing. Mana mungkin anjing menggigit kita karena kita kasih makan, kasih tempat tinggal. Tapi teman kita itu menjebak memukul kita itu biasa’,” ujar Amien Rais menirukan ucapan mendiang Habibie.

Ia lalu menjelaskan situasi menjelang Pemilihan Presiden 2019. Kala itu dirinya mengarahkan PAN untuk mendukung Prabowo Subianto.

Namun, beberapa tokoh utama PAN berniat menyeberang ke Jokowi.

Baca Juga: Baru Setengah Tahun Berdiri, Partai Ummat Sudah Dilanda Perpecahan 

“Jadi waktu itu dua pekan sebelum pemilihan 2019, saya dukung Prabowo dengan PAN-nya. Tapi tokoh-tokoh PAN yang pernah jadi ketua umum itu penginnya mendukung Pak Jokowi. Mereka dukung Prabowo agak terpaksa karena takut sama saya,” ujarnya sambil terkekeh.

Amien mengaku dibujuk oleh sejumlah tokoh untuk mengalah. Ia dijanjikan sesuatu yang membuatnya bisa kaya raya.

“Dua pekan sebelum mendukung partai koalisi, datang beberapa orang kepada saya malam hari, menawarkan kemudahan. ‘Kalau Mas Amien tetap dengan Prabowo Pak Amien tidak jatuh. Tapi biarkanlah DPP PAN tidak usah dikritik ikut koalisinya Pak Jokowi’,” giliran Amien menirukan ucapan tokoh yang ia tidak sebutkan namanya itu.

Baca Juga: Amien Rais Dituding Jegal PAN Dukung Jokowi-Ma’ruf, Partai Ummat: Orientasi Mereka Kekuasaan 

“Dijanjikan apa Pak,” sergah Akbar Faizal.

“Ya ada hal-hal yang jika saya iyakan tiba-tiba jadi konglomerat,” kata Ketua Majelis Syura Partai Ummat itu.

Amien Rais lalu mengritik pemerintahan Joko Widodo yang kini memasuki periode kedua.

Bahayakan Demokrasi

Menurut Amien, Jokowi sekarang sudah menguasai DPR dan DPD sehingga sangat berkuasa yang berpotensi membahayakan demokrasi.

“Misalnya anggota DPR kita ada 575, DPD 36, dua-duanya jadi MPR jadi 711. Sekarang ini yang berbahaya, eksekutif sudah betul-betul mau apa saja bisa.
Kalau dulu SBY berkata ‘bersama kita bisa’, Jokowi ‘mau apapun kita bisa’. Karena dukungannya sudah mutlak,” katanya.

Hal ini ditambah lagi dengan TNI/Polri yang dalam kondisi dikuasai oleh Presiden Jokowi.

“TNI tiga angkatan dan Polri, sudah apa maunya apapun bisa. Satu atau dua dekade (demokrasi) sudah wassalam,” kritiknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya